TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Asal Usul Nama Gunung Sibayak dan Misteri yang Bikin Penasaran

Ada cerita soal Deleng Prekteken

Gunung Sibayak (IDN Times/Indah Permata Sari)

Sumatra Utara punya banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi. Seperti misalnya di tanah Karo. Ada deretan gunung di sini. Salah satu yang sering dikunjungi dan didaki adalah Gunung Sibayak.

Asal usul nama Gunung Sibayak dalam bahasa Karo artinya Gunung Raja. Gunung ini tergolong gunung berapi Stratovolcano.  Tingginya mencapai 2212 meter dari permukaan laut. Terakhir meletus pada tahun 1881. Gunung ini terletak 50 kilometer dari kota Medan.

Gunung Sibayak saat ini banyak pengunjung. Hal ini lantaran akses menuju kesana cukup bagus terdiri banyak rute. Seperti rute Sibayak 1 dan Sibayak 2. Bahkan sudah bisa dilalui mobil.

Berikut beberapa hal soal Gunung Sibayak, termasuk misteri yang menyertainya dari berbagai sumber.

Baca Juga: Bikin Penasaran! 6 Misteri Gunung Sinabung yang Sering Dibicarakan

1. Gunung Sibayak jadi favorit untuk didaki saat ini

Selepas erupsinya Gunung Sinabung, gunung ini jadi tujuan para pendaki di Sumatra Utara. Beberapa kegiatan menarik di Gunung Sibayak diantaranya, bisa menikmati keindayan alam pegunungan. Serta bisa mandi di pemandian air panas dan menyaksikan sunset. 

Selain itu, ada kegiatan lainya disini. Yaitu setiap tanggal 17 Agustus di gunung ini rutin diadakan upacara kemerdekaan dan lomba-lomba yang diadakan oleh pecinta alam dari berbagai daerah.

2. Cerita mistis soal Deleng Prekteken

Gunung Sibayak (IDN Times/Indah Permata Sari)

Selain panorama indah, Gunung Sibayak menarik karena misterinya yang cukup legendaris. Sehingga banyak wisatawan mengunjunginya. Diantaranya adalah kisah mengenai sebuah tempat sakral di sekitar Gunung Sibayak.

Warga setempat menamai tempat sakral ini Deleng Pertektekan. Tempat ini dianggap suci, dimasanya, disana ada seorang yabg punya ilmu tinggi  dalam pengobatan. Namanya guru pertawar remai.

Konon, guru ini ahli pengobatan bahkan mengobati sekarat bisa sembuh. Kala itu namanya menjadi terkenal di seantero Medan hingga Aceh. Suatu saat, sang guru lupa mengobati dua anak gadisnya bernama Tanda Mumerlang dan Tandang Suasa yang sakit hingga meninggal. Maka sang guru berjanji membuang atau meletakan ilmunya tidak digunakan lagi.

Lokasi sang guru membuang ilmunya disebut Deleng Prekteken. Konon siapa saja yang melewati tempat ini bakal jatuh ke tanah. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih memercayai kisah ini. Sehingga dilaksanakan semacam upacara di sekitar tempat itu tiap Muharam atau saat masuk bulan Suro.

Baca Juga: Wisata Pariban, Pemandian Air Panas Berlatar Belakang Gunung Sibayak

Berita Terkini Lainnya