Mengenal Hempang Pintu, Bagian dari Adat Melayu Deli
Berbalas pantun dalam hempang pintu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Medan memasuki usia 433 tahun, sejarahnya tentu berkaitan dengan budaya Melayu Deli. Salah satu yang menarik adalah Hempang Pintu.
Ternyata budaya ini tidak hanya ada di Betawi saja. Hempang pintu merupakan acara yang mempertemukan dua jawara silat dan dua pemantun serta rombongan pemain musik tradisional lainnya. Biasanya digunakan saat acara pernikahan.
Masing-masing dari pengantin laki laki dan perempuan memiliki satu jawara dan satu pemantun yang dimana keduanya ini akan diadu.
Apabila sang jawara silat dari pengantin pria menang, maka pengantin dipersilahkan masuk. Namun apabila sebaliknya maka pengantin pria dilarang untuk masuk.
Baca Juga: Bahasa Melayu Mulai Luntur di Medan, Millennial Harus Punya Peran
1. Berbalas pantun
Salah satu bentuk lisan Melayu yang masih hidup dan dapat dipergunakan oleh masyarakat adalah pantun. Sampai sekarang adat berbalas pantun pada upacara pernikahan masyarakat Melayu masih digunakan.
Berpantun merupakan ciri khas masyarakat Melayu. Pantun yang diucapkan pada acara pernikahan dilakukan dengan cara berbalas-balasan antara pihak pengantin laki laki dan pengantin perempuan.
Baca Juga: Lebah Begantong, Syiarkan Budaya dan Pantun Jenaka Lewat Orkes Melayu