TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Empat Jenis Penyu Langka yang Ada di Muara Upu Tapsel

Plis, Penyu jangan diburu

Pelepasliaran 55 ekor bayi penyu lekang atau penyu abu-abu yang baru menetas sehari sebelumnya di Pantai Barat Muara Upu, Kecamatan Muara Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumut, Minggu (5/12/2021). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Panjang pantai di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara hanya 17 kilometer. Namun di pantai kecil ini Tuhan memberikan anugerah yang luar biasa.

Pertama, ada fenomena ribuan lumba-lumba putih mampir ke pantai ini pada 19 Maret 2021 lalu. Peristiwa ini hanya berlangsung beberapa jam saja.

Keunikan kedua adalah satwa langka bernama Penyu. Di dunia ini ada tujuh jenis penyu, enam di antaranya ada di Indonesia. Yang mencengangkan, empat dari enam jenis penyu Indonesia ada di Pantau Barat Muara Upu.

Apa saja empat dari enam jenis penyu di Indonesia yang ada di Muara Upu? Yuk simak:

1. Penyu Belimbing

Penyu belimbing, spesies penyu terbesar di dunia (WWF-Indonesia/Mongabay Indonesia)

Penyu belimbing (Dermochelys coriacea) adalah sejenis penyu raksasa dan satu-satunya jenis dari suku Dermochelyidae yang masih hidup. Penyu ini merupakan penyu terbesar di dunia dan merupakan reptil keempat terbesar di dunia setelah tiga jenis buaya. Penyu belimbing dikenal oleh beberapa masyarakat dengan sebutan penyu raksasa, kantong atau mabo. Nama umumya dalam bahasa inggris adalah Leatherback sea turtle.

Jenis ini bisa mudah diidentifikasi dari karapaksnya yang berbentuk seperti garis-garis pada buah belimbing. Karapaks ini tidak ditutupi oleh tulang, tetapi hanya ditutupi oleh kulit dan daging berminyak. Bentuk kepala dari penyu belimbing kecil, bulat dan tanpa adanya sisik-sisik seperti halnya penyu yang lain. Mempunyai paruh yang lemah, tetapi berbentuk tajam, tidak punya permukaan penghancur atau pelumat makanan. 

Penyu ini sekarang menjadi sangat langka. Di Indonesia, penyu ini merupakan hewan yang dilindungi atau tidak boleh diburu sejak tahun 1987 berdasarkan keputusan Menteri Pertanian No. 327/Kpts/Um/5/1978.

2. Penyu Sisik

Penyu sisik atau Eretmochelys imbricate. (IDN Times / Ayu Afria)

Penyu sisik (Eretmochelys imbricata) adalah jenis penyu terancam punah yang tergolong dalam familia Cheloniidae. Penyu ini adalah satu-satunya spesies dalam genusnya. Spesies ini memiliki persebaran di seluruh dunia, dengan dua subspesies terdapat di Atlantik dan Pasifik. E. imbricata imbricata adalah subspesies di Atlantik, sedangkan E. imbricata bissa adalah subspesies di wilayah Indo-Pasifik.

Penampilan penyu sisik mirip dengan penyu lainnya. Penyu ini umumnya memiliki bentuk tubuh yang datar, dengan sebuah karapaks sebagai pelindung, dan sirip menyerupai lengan yang beradaptasi untuk berenang di samudra terbuka.

Perbedaan E. imbricata dari penyu lainnya yang sangat mudah dibedakan adalah paruhnya yang melengkung dengan bibir atas yang menonjol, dan tampilan pinggiran cangkangnya yang seperti gergaji. Cangkang penyu sisik dapat berubah warna, sesuai dengan temperatur air.

3. Penyu Hijau

Penyu Hijau (Foto: starfish.ch)

Penyu hijau (Chelonia mydas) adalah penyu laut besar yang termasuk dalam keluarga Cheloniidae. Hewan ini adalah satu-satunya spesies dalam golongan Chelonia.

Mereka hidup di semua laut tropis dan subtropis, terutama di Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik. Namanya didapat dari lemak bewarna hijau yang terletak di bawah cangkang mereka.

Jumlah Penyu Hijau semakin berkurang karena banyak diburu untuk diambil pelindung tubuhnya (karapaks dan plastron) sebagai hiasan, telurnya sebagai sumber protein tinggi dan obat, juga dagingnya sebagai bahan makanan. Penyu Hijau di tangkarkan di Ujung Genteng Sukabumi.

Berita Terkini Lainnya