Masyarakat Harus Percaya Hasil Penghitungan Suara KPU

Medan, IDN Times- Tepat hari Rabu (17/4) Indonesia merayakan pesta demokrasi serta melakukan penghitungan suara di berbagai KPPS.
Selain deklarasi kemenangan Prabowo-Sandiaga tiga kali di Jakarta, para pendukung dari pasangan calon Prabowo-Sandi klaim kemenangan kumpulkan suara terbanyak di Sumatera Utara.
"Untuk kalkulasi sementara hari ini yang terus masih kami update, di Provinsi Sumatera Utara Prabowo-Sandi mendapat kemenangan di atas 63 persen menuju ke angka 70 persen," ujar Romo, pendukung paslon Prabowo-Sandi.
Sementara meski belum ada deklarasi kemenangan dari pasangan Jokowi-Ma'ruf namun Tim Kampanye Daerah (TKD) Sumut juga mengklaim angka kemenangan menggembirakan mencapai 60 persen.
Bagaimana tanggapan KPU Sumatera Utara dalam menanggapi hal tersebut?
1. Masyarakat harus tetap menunggu hasil rekapitulasi berjenjang di KPU
Menanggapi hal itu, Yulhasni, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara menyampaikan agar masyarakat tetap menunggu hasil rekapitulasi berjenjang di KPU.
"Kita tunggu saja hasil rekap berjenjang di KPU," kata Yulhasni kepada IDN Times.
Apalagi belum semua TPS menggelar pemungutan suara. Di Sumatera Utara contohnya, Kabupaten Nias Selatan masih akan menggelar Pemilu Susulan di 113 TPS karena terlambatnya logistik.
2. Para pendukung, agar bisa memberi kepercayaan ke KPU
Menurut Yulhasni, para pendukung dari kedua pasangan Capres-Cawapres 01 maupun 02 agar bisa memberi kepercayaan ke KPU.
"Ya sebaiknya para elit pendukung juga bisa menenangkan massa. Beri kesejukan. Percayakan ke KPU," ujar Yulhasni.
Soalnya, saat ini tingkat kepercayaan masyarakat kepada KPU mulai terkikis seiring dengan sikap para calon Capres-Cawapres yang mengklaim kemenangan.
3. Kepada para pendukung, agar saling menghormati hasil yang dibuat KPU nantinya
Yulhasni juga menyarankan kepada para pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin ataupun Prabowo-Sandi agar saling menghormati hasil yang dibuat KPU nantinya.
"Saran saya agar kita sama-sama menghormati hasil yang dibuat KPU nanti," pungkasnya.