Waspada Suhu Panas dan Angin Kencang di Sumut, Ini Penyebabnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan suhu panas diiringi angin kencang terjadi di wilayah Sumatra Utara. Ini sudah terjadi sejak Kamis (30/6/2022) hingga Sabtu (2/7/2022) hari ini. Bahkan kemungkinan masih berlanjut hingga beberapa hari ke depan.
Angin kencang itu terlihat di sejumlah titik Kota Medan, Deli Serdang hingga Karo. Berdasarkan data pengamatan di station BMKG di wilayah Sumatra Utara, pada (01/7/2022) tercatat suhu udara maksimal BMKG wilayah 1 Medan 36,1 derajat celcius dan Stage of Deli Serdang Tuntungan suhunya 16.2 derajat celcius.
Sementara pada Sabtu (2/7/2022) tercatat kecepatan angin maksimum di BMKG wilayah I sebesar 33 km/jam.
1. Kondisi ini memicu terjadinya angin gunung yang dikenal dengan angin Bahorok
Berdasarkan analisa, pola angin pada pukul 07.00 wib terdapat Tropical Cyclone CHABA di Perairan Laut Cina Selatan bagian Utara, yang menyebabkan wilayah Sumatra Utara di lalui angin baratan yang cukup kuat dan bersifat divergen (menyebar) di wilayah Sumatra Utara. Hal ini menyebabkan pertumbuhan awan cukup sulit di wilayah tersebut.
Kondisi ini memicu terjadinya angin gunung yang kuat dan bersifat panas dan kering yang dikenal dengan angin Bahorok, khususnya di wilayah Medan, Binjai Langkat Deli Serdang, Simalungun dan Pematangsiantar.
Baca Juga: BMKG Catat 565 Gempa Terjadi di Aceh Selama 2022
2. Diperkirakan terjadi hingga 3 hari ke depan
Sementara itu, pantauan citra satele Himawari-8 menunjukkan tidak ada pertumbuhan awan dari pagi hingga sore hari, sedangkan untuk kondisi suhu permukaan laut di wilayah Pantai Barat Sumatra dan Selat Malaka relatif cukup hangat berkisar antara 30-31 derajat Celcius.
Berdasarkan pantauan udara atas angin di lapisan 925-200 mb cukup kencang 3-35 knot dan kelembapan udara cukup kering 22-86 persen, sehingga pertumbuhan awan cukup dit terbentuk di wilayah Sumatera Utara.
Kondisi tersebut diatas masih berpotensi terjadi hingga 3 hari kedepan. Sehingga masyarakat dihimbau untuk tetap waspada masyarakat dihimbau untuk lebih hati-hati terhadap hal hal yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan, mengurangi kegiatan di luar rumah, memperbanyak konsumsi air putih dan buah, dan menggunakan pelindung ketika beraktivitas diluar ruangan.
3. Cuaca bersifat dinamis dan diperkirakan potensi terjadi gangguan cuaca
Mengingat cuaca bersifat dinamis, masih berpotensi terjadinya gangguan cuaca di wilayah Barat Sumatra yang dapat menyebabkan kondisi cuaca kembali cukup labil atau dapat berubah sewaktu-waktu.
Baca Juga: Libur Hari Raya Idul Adha PNS di Aceh Ditambah 2 Hari