Polisi Sebut Pecandu yang Sembuh Tak Digaji di Pabrik Bupati Langkat
Dugaan perbudakan terus diselidiki Polda Sumut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Bupati Nonaktif Langkat Terbit Rencana Peranginangin yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga juga terlibat dalam kejahatan perbudakan orang. Di rumah pribadinya di kawasan Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, ditemukan kerangkeng berisi manusia.
Polisi sudah menyebut jika kerangkeng itu adalah tempat rehabilitasi pecandu narkoba yang dibuat oleh Terbit. Namun polisi juga menegaskan, jika tempat itu ilegal atau tidak memiliki izin resmi.
Bahkan sudah 10 tahun tempat rehabilitasi ilegal itu beroperasi. Polisi tengah melakukan penyelidikan terhadap dugaan perbudakan kepada orang-orang yang disebut tengah menjalani rehabilitasi.
Masyarakat setempat sempat menolak kehadiran polisi yang hendak mengevakuasi orang-orang di dalam kerangkeng pada, Senin (24/1/2022). Warga tersebut mengusir petugas Polda Sumut hingga terjadi kericuhan. Negosiasi persuasif yang dilakukan petugas juga urung berhasil.
1. Polda Sumut membentuk tim, gandeng BNN setempat
Kepala Bidang Humas Polda Sumatra Utara Komisaris Besar Hadi Wahyudi mengatakan, saat ini timnya sudah membentuk tim untuk melakukan penyelidikan terkait dugaan perbudakan dan kerja paksa. Pihaknya juga menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumut untuk memastikan apakah orang yang di dalam kerangkeng memang tengah menjalani rehabilitasi.
"Tersisa 20 sampai 30 orang itu untuk dilakukan screening. Untuk memastikan apakah yang mereka sebut wargabinaan benar terpapar narkoba atau tidak. Langkah itu, dilakukan oleh teman-teman Direktorat Narkoba Polda Sumut dan BNNP Sumut," ucap Hadi, Mako Polda Sumut, Selasa (25/1/2022).
Baca Juga: Polisi Diadang Warga saat Evakuasi Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat
Baca Juga: Kapolda Sumut Akui Ada Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat