PLN dan Kotrip Latih Kepemanduan Pelaku Pariwisata Toba
Kualitas kepemanduan kunci pengembangan wisata
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Pengembangan pariwisata di kawasan Danau Toba terus digeber. Itu dilakukan agar Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat. Pariwisata di Danau Toba harus didongkrak menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pengembangan Danau Toba tidak terlepas dari peran masyarakat lokal. Masyarakat harus ditingkatkan pemahamannya tentang kepariwisataan.
KoTrip sebagai komunitas yang aktif dalam kepariwisataan, menggelar pelatihan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lintong Nihuta, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Sumatra Utara. Pelatihan berlangsung di Hutanta Coffee. Pelatihan kepariwisataan ini diselenggarakan mulai Kamis (16/9/2021) hingga Sabtu (18/9/2021).
“Pengembangan sumber daya manusia di Lintong Nihuta perlu dilakukan. Kami sudah melihat kawasan ini memiliki potensi besar untuk pariwisata. Masyarakatnya juga punya keinginan untuk berkembang. Kami melihat masyarakat begitu antusias untuk meningkatkan pemahaman tentang kepariwisataan,” kata Damai Mendrofa disela pelatihan.
Baca Juga: Perjuangan Panut Hadisiswoyo, 20 Tahun Menjaga Ekosistem Hutan
1. Materi pelatihan yang diberikan mulai dari kepemanduan hingga digitalisasi
Dalam pelatihan, anggota Pokdarwis diberikan materi mulai dari kepemanduan hingga soal bagaimana mengemas potensi daerah mereka untuk menarik wisatawan.
Damai menyebut, materi-materi yang disajikan dibawahan para narasumber yang kapabel di bidang kepariwisataan. Di antaranya, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sumut Kus Endro hingga Fit Hartoyo dari Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Sumut. Pelatihan akan ditutup di hari ketiga dengan menggelar praktik lapangan di Desa Lintong Nihuta.
"Seluruh materi yang dibawakan, orientasinya untuk membentuk anggota Pokdarwis siap mengelola objek wisata di Desa Lintong Nihuta dan siap menjadi pemandu wisata yang memiliki kemampuan kepemanduan yang baik," ujar Damai.
Baca Juga: 6 Fakta Pembantaian Massal di Tebingtinggi, Lebih 2.000 Orang Tewas