Pilkada di Tengah Pandemik, Partisipasi Pemilih Jadi PR Besar KPU
Tren partisipasi pemilih sempat meningkat sebelum corona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sumatera Utara akan diselenggarakan pada 23 dari 33 kabupaten kota pada 9 Desember mendatang. Pemilihan kali ini menjadi pekerjan rumah besar bagi penyelenggara karena dihelat di masa pandemik COVID-19.
Partisipasi pemilih di Sumut menjadi sorotan utama. Lantaran, di beberapa pilkada sebelumnya partisipasi pemilih terbilang rendah.
Misalnya saja pada Pilkada Medan 2015 lalu, partisipasi pemilih hanya berada di angka 25,38 persen. Partisipasi pemilih hanya cenderung meningkat di level pemilihan umum (Pemilu). Berkaca dari beberapa kali Pemilu (Pilpres, Pileg dan Pilgub)
“Dinamika partisipasi pemilu ini kan memang sangat luar biasa,” ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut Herdensi Adnin, Minggu (28/6).
Baca Juga: Kalahkan Banten, Sumut Peringkat Ke-9 Kasus COVID-19 di Indonesia
1. Jika partisipasi pemilih rendah di tengah pandemik sudah dianggap lumrah
KPU masih optimis meningkatkan partisipasi pemilih. Sesuai target KPU pusat yang berada di angka 77,5 persen. “Jadi ada dan tidak ada pandemik, potensi partisipasi pemungutan suara itu rendah pasti ada,” ujar mantan aktifis reformasi itu.
Tren peningkatan partisipasi pemilih di Sumut dalam beberapa perhelatan terakhir menjadi harapan. Di Pilgub Sumut 2018, partisipasi pemilih mencapai 64,2 persen. Pada Pemilu 2019, tingkat partisipasi pemilih di Sumut mencapai 79,91 persen. Angka itu meningkat sekitar 10 persen dibanding Pemilu tahun 2014 yang hanya 69 persen.
“Saya kira kalau ada yang prediksi partisipasi akan turun di tengah pandemik, itu adalah sesuatu yang lumrah. Karena, sebagian masyarakat barangkali punya kesadaran tentang pandemik, mungkin dia punya kekhawatiran tertular dan lain-lain jika dia kemudian ada di tempat ramai. Namun bagi masyarakat yang tidak punya kesadaran di tengah pandemik, dia ada di tempat keramaian, tapi dia belum tentu punya kesadaran partisipasi memilih,” ujar Herdensi.
Baca Juga: Bikin Hasil Rapid Test Palsu, Seorang PNS Ditangkap Polisi Sibolga