Pertemuan Luhut dan Menlu Tiongkok, Bahas Nanas hingga Porang
Kementerian perdagangan sampaikan beberapa hambatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Simalungun, IDN Times – Pemerintah Indonesia membahas banyak hal dengan China atau Tiongkok dalam kunjungan Menteri Luar Negeri Wang Yi, ke Danau Toba di Simalungun, Sumatra Utara, Selasa (12/1/2021). Salah satunya adalah pembukaan akses pasar dalam sektor perdagangan, baik dalam kerangka bilateral maupun multilateral.
Pertemuan itu dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
"Pertemuan dengan Delegasi Pemerintah RRT berjalan dengan baik dan kami menyampaikan beberapa hambatan perdagangan produk Indonesia untuk masuk pasar RRT serta kelanjutan dari perjanjian perdagangan yang sudah ada dengan RRT, dalam rangka bilateral maupun multilateral," ungkap Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga yang tergabung dalam Delegasi Pemerintah Indonesia dalam keterangan resminya, Rabu (13/1/2021).
1. Indonesia meminta Tiongkok membuka akses produk Indonesia
Kata Jerry, dalam pertemuan itu pemerintah Indonesia menyampaikan ke Tiongkok supaya bisa membuka akses pasar lebih luas untuk produk produk Indonesia, antara lain porang (konjac Chips), buah nanas segar, sarang burung walet, hewan akuatik hidup (konsumsi manusia, hias, dan breeding), dan hewan akuatik beku.
Jerry berharap, Indonesia bisa mendapat dukungan dari Tiongkok untuk produk porang. Selama ini akses porang dihentikan Pemerintah RRT sejak 1 Juni 2020.
Produk porang Indonesia dinilai tidak memenuhi ketentuan keamanan pangan yang ditetapkan Pemerintah RRT. Namun, Indonesia telah melakukan dan menyampaikan Ouestionnaire for Risk Assessment of Konjac Chip from Indonesia kepada General Administration of Custom China (GACC) melalui nota diplomatik sejak 24 September 2020.
“Untuk itu, melalui pertemuan ini Pemerintah Indonesia mengharapkan dukungan Kementerian Luar Negeri RRT agar dapat mempercepat kajian ulangnya atas asesmen risiko yang diajukan Indonesia tersebut dan kembali membuka akses produk porang Indonesia,” imbuh Jerry.
Baca Juga: Luhut dan Menlu Tiongkok Nikmati Danau Toba, Bahas Apa Ya?