TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pasar Murah COVID-19 Berdesakan Lagi, Kadis Koperasi: Akan Saya Tutup 

Warga banyak yang kecewa merasa dipermainkan

Warga kembali berdesakan di Pasar Murah Gedung serbaguna Pemprov Sumut, Senin (18/5) (Istimewa)

Medan, IDN Times - Masyarakat yang datang ke Gedung Serbaguna, Jalan Pancing, Medan salah satu titik pasar murah Pemprov Sumatera Utara kembali berdesakan, Senin (19/5). Mereka mendesak masuk ke dalam untuk mendapatkan sembako murah.

Bahkan, warga yang diperkirakan ratusan sempat menggoyang gerbang besi, akses masuk ke gelanggang. Lokasi di mana pasar murah dilaksanakan. Protokol kesehatan dilanggar. Tidak ada warga yang menjaga jarak antara yang satu dengan yang lain.

Baca Juga: Kasir SPBU yang Diduga Gelapkan Uang Rp800 Juta Akhirnya Dibebaskan

1. Warga yang menunggu di luar dibiarkan berdesakan

Ratusan warga tertahan di luar gerbang Pasar Murah yang digelar Pemprov Sumut di Gedung Serbaguna, Senin (18/5) (Istimewa)

Informasi yang dihimpun, antrean panjang sudah terjadi sejak pagi. Kemudian, panitia mengizinkan sekitar 300 orang masuk ke dalam.

Yang lainnya tertahan di luar, karena mereka terlambat. Panitia pun sudah mengumumkan jika hanya menyediakan 300 paket. Berbeda dengan yang disampaikan Dinas Koperasi dan UMKM  Sumut sebanyak 600 paket per harinya.

Warga yang tertahan di luar mulai marah. Karena mereka merasa dibohongi panitia. Bahkan beberapa warga memukul-mukuk gerbang. Petugas keamanan yang ada di dana tak bisa berbuat banyak. Panitia juga hanya memfokuskan mengurus warga yang ada di dalam areal gedung.

“Tadi pukul 08.00 WIB di suruh datang, gak jadi. Terus jam 10.00 WIB disuruh datang. Rupanya udah tutup. Ini katanya besok lagi jam satu suruh datang. Ini maksudnya apa,” ungkap Lina Ginting, warga yang rumahnya hanya berjarak seratusaan meter dari areal Gedung Serbaguna.

2. Warga kejar sembako murah karena kesulitan ekonomi

Warga membawa sembako yang dibeli di Pasar Murah di Gedung Serbaguna Pemprov Sumut, Senin (18/5). Warga membutuhkan sembako murah di tengah kesulitan ekonomi di masa Pandemik Corona yang belum menunjukkan tanda mereda. (Mirza Baihaqie for IDN Times)

Lina pun terus mengungkapkan kekecewaannya. Dia adalah satu dari ratusan warga lain yang tertahan di luar. Apalagi dia sangat membutuhkan sembako murah itu. Selama ini dia tidak pernah mendapat bantuan apa-apa dari pemerintah. Sementara dia harus hidup susah karena usaha fotokopi-nya kehilangan pelanggan saat kampus libur.

“Dari Jokowi itu gak pernah aku dapat. Aku miskin baru. Aku tukang fotokopi. Mahasiswa gak ada. Apa mau ku makan?” tukasnya.

Baca Juga: Pasar Murah COVID-19 Pemprov Sumut Acakadut, Warga Berkerumun

Berita Terkini Lainnya