TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus Rapid Antigen Bekas di Kualanamu, Gubernur Edy: Akhlaknya Jelek

Edy berang dan minta kasus diusut tuntas

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memimpin rapat evaluasi pelaksaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di kabupaten/kota di Sumut, Rabu (21/4/2021), di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan. (Foto Dinas Kominfo Sumut : Veri Ardian)

Medan, IDN Times – Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi berang mendengar kabar soal jahatnya oknum petugas kesehatan di Bandara Kualanamu, Deli Serdang yang menggunakan stick brush bekas untuk pengambilan sampel rapid antigen COVID-19.

Penggunaan alat rapid antigen bekas itu berpotensi besar menjadi sarana baru penularan COVID-19 di tengah pandemik yang belum juga surut.

Edy meminta kepolisian mengusut tuntas kasut ini. Oknum yang terlibat harus ditindak tegas.

Baca Juga: Gunakan Alat Tes Bekas, Petugas Rapid Antigen di Kualanamu Ditangkap

1. Sebut para oknum pelaku orang yang bermental buruk

Petugas medis menunjukkan sampel darah saat rapid test atau pemeriksaan cepat COVID-19 di DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Partai Golkar menyelenggarakan rapid test COVID-19 secara gratis bagi wartawan, kader, dan masyarakat guna memastikan kesehatan dan mengantisipasi penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Didik Setiawan

Edy punmengungkapkan kekecewaannya. Sampai-sampai dia mengatakan jika para oknum yang terlibat memiliki mental yang buruk.

“Akhlaknya jelek. Dalam kondisi kita sedang sulit, dia bukan membantu malah merusak. Dan ini sudah ditangani oleh Polda. Sudah melakukan penangkapan. Akan di proses, di dalami dan mudah-mudahan bisa membuat jera,” ujar Edy.

2. Edy meminta maaf kepada masyarakat

Wali Kota Medan Terpilih Bobby Afif Nasution bersilaturahmi ke Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, Selasa (23/2/2021) malam. (Istimewa)

Edy mengecam tindakan yang dilakukan para pelaku. Diduga mereka encari keuntungan dengan menggunakan alat bekas.

Edy pun meminta maaf kepada masyarakat. Dia menganggap, itu adalah kesalahannya. “Pasti sudah ditangani Polda, penelusuran ini akan dicari terus. Saya minta maaf, itu kelengahan saya, saya pikir semua orang sudah melakukan tugasnya dengan baik, tapi ada orang yang menyelewengkan wewenang tersebut. Saya yakin, Polda melakukan pendalaman,” pungkasnya.

Baca Juga: Kasus Rapid Test Bekas di Kualanamu, Kimia Farma Belum Mau Minta Maaf

Berita Terkini Lainnya