Jembatan Roboh, Perekonomian Desa Sabahotang Terganggu
Pelajar sabung nyawa di jembatan darurat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Padang Lawas, IDN Times – Warga Desa Sabahotang, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara harus menyabung nyawa setiap harinya. Jembatan penghubung desa mereka ke kecamatan roboh, Minggu (1/12) malam.
Derasnya arus sungai karena hujan yang cukup deras, menghatam pondasi penyangga bagian tengah jembatan. Pondasi beton itu terangkat, hingga membuat jembatan roboh.
Meski pun roboh, warga tetap nekat melewatinya. Lantaran, itu adaah salah satu akses yang paling dekat untuk keluar dari desa.
Warga pun harus menyabung nyawa. Menyebrangi Sungai Barumun di atas jembatan roboh sepanjang 150 meter. Contohnya saja anak-anak desa yang ingin sekolah. Mereka harus didampingi orangtuanya supaya bisa menyebrang.
“Kalau lewat dari jalur lain akan memakan waktu lebih lama. Dari Desa Limbong. Jalannya juga berlumpur. Karena jalan kebun,” kata Kepala Desa Sabahotang Ali Jumro Hasibuan, Kamis (5/12).
1. Jembatan Sabahotang sudah berulang kali roboh
Ali Jumro menjelaskan, jika kejadian robohnya jembatan bukanlah kali pertama. Jembatan yang roboh itu dibangun pada 2008 lalu. Sebelumnya, pemerintah hanya membangun jembatan gantung pada 2000.
“Lalu sudah beberapa kali roboh, pihak kabupaten membangun kembali. Itulah dibangun 2008, ini tumbang lagi,” kata Ali.
Pada 2015 lalu, salah satu tiang penyangga di tepi sungai juga sempat roboh. Namun tidak separah yang beru terjadi.
Baca Juga: Tertimpa Longsor, Siswa SMPN 2 Simalungun Ditemukan Tewas
Baca Juga: 113 Napi dari Aceh Kabur, Polisi Langkat Perketat Jaga Perbatasan