TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gaji dan BPJS Ditunggak, Nakes RS Permata Bunda: Tolong Pak Jokowi!

Manajemen RSU Permata Bunda akui kehilangan pendapatan

Para Nakes RSU Permata Bunda membentangkan poster minta tolong kepada Jokowi dalam unjuk rasa, Senin (7/6/2021). (Istimewa)

Medan, IDN Times – Di tengah pandemik COVID-19 yang belum mereda, para tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum (RSU) Permata Bunda, kembali berunjuk rasa, Senin (7/6/2021). Mereka menuntut manajemen untuk membayarkan gaji, iuran BPJS dan Jamsostek yang kini ditunggak.

Para Nakes membentang poster protes. Mereka juga mengancam akan mogok kerja jika manajemen tidak membayarkan gaji.

Baca Juga: Demo Tuntut Gaji di RS Permata Bunda, Nakes: Dang Adong Hepeng!

1. Para Nakes membentang poster minta tolong ke Jokowi

Para Nakes RSU Permata Bunda membentangkan poster minta tolong kepada Jokowi dalam unjuk rasa, Senin (7/6/2021). (Istimewa)

Aksi unjuk rasa di lakukan massa di pelataran rumah sakit yang berada di Jalan Sisingamangaraja, Medan. Sejumlah spanduk protes dibentangkan. Bahkan salah satunya mencatut nama  Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo.

“Pak Jokowi, Tolong Kami,” begitu isi kalimat di dalam poster.

Aksi ini dipicu oleh gaji yang ditunggak selama dua bulan. "Gaji kami dua bulan belum dibayarkan dari mulai April, Mei dan ini sudah masuk bulan Juni," kata perwakilan nakes, Suhendri.

2. Pihak manajemen juga belum membayarkan BPJS Kesehatan para nakes sampai 8 bulan

Seorang nakes perawat di PPU yang kelelahan setelah memberikan pelayanan kepada positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Selain tunggakan gaji, fasilitas BPJS Kesehatan para Nakes juga belum dibayarkan. Kondisi ini sungguh paradoks. Saat para Nakes punya potensi terpapar COVID-19 di tengah pandemik, justru fasilitas layanan kesehatan mereka harus tertunggak. Manajemen rumah sakit sampai menunggak BPJS para Nakes hingga delapan bulan.

Begitu juga dengan iuran Jaminan Sosial Tenaga Kerja  (Jamsostek) para Nakes. Rumah sakit juga menunggak sampai 9 bulan.

"Akibat BPJS Kesehatan nunggak, kita gak bisa berobat kemana-mana. Kan kalau ada situasi urgen, gak mungkin kita ke rumah sakit ini," ujar Suhendri.

Soal tunggakan gaji ini, sudah terjadi sejak pertengahan tahun lalu. Namun belum ada penyelesaian yang baik dari pihak manajemen. Bahkan saat Idul Fitri para Nakes hanya menerima Tunjangan Hari Raya (THR).

"Sejak bulan 9 tahun 2020 kami menuntut persoalan ini. Mereka (manajemen) hanya beralasan bahwa kondisi rumah sakit karena pandemi COVID-19. Alasan itu tidak masuk akal, karena gaji menunggak sudah terjadi sejak tahun 2017 lalu," ungkapnya.

Baca Juga: Manajemen RS Permata Bunda Janji Segera Tuntaskan Gaji Nakes

Berita Terkini Lainnya