TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Edy Rahmayadi: Rakyat yang Harusnya Studi Banding ke Luar Negeri

Mendagri usulkan kepala daerah studi banding ke Singapura

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengusulkan supaya kepala daerah melakukan studi banding ke Singapura. Usul itu dibahas saat Tito bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Senin (6/1).

Dalam keterangan resmi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tito mengatakan jika studi banding dilakukan agar pemerintah daerah mendapatkan insight yang baik untuk dijadikan rujukan sebagai negara maju di Asia Tenggara.

“Kepala daerah dengan kategori tertentu supaya diajukan untuk studi banding ke Singapura, studi banding supaya mindset pemerintah daerah berubah,” kata Tito.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berkomentar soal usulan Tito. Edy menunjukkan ketidaksepakatan dengan Tito saat ditanyai soal usulan Tito.

Baca Juga: Gubernur Edy Rahmayadi Pengin ada Pojok Buku di Stasiun Kereta Api 

1. Kata Edy Rahmayadi, rakyat yang harusnya studi banding ke luar negeri

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi berbincang dengan pihak Stasiun Besar KA Medan disela peninjauan, Sabtu (28/12) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Menurut Edy Rahmayadi, kepala daerah tidak perlu melakukan studi banding ke Singapura. Yang harusnya berangkat ke sana adalah rakyat.

“Yang perlu studi banding rakyatnya, kalau pemimpinnya sudah terlalu sering ke Singapura,” kata Edy, Senin (6/1).

2. Rakyat yang perlu belajar tentang budaya disiplin seperti di Singapura

Edy Rahmayadi ingin Festival Danau Toba juga menggenjot kunjungan wisatawan (IDN Times/Prayugo Utomo)

Mengapa rakyat, kata Edy, ada budaya yang harus dipelajari. Khususnya soal disiplin dan menjaga kebersihan.

“Memang di situ tidak ada puntung rokok, orang mau melakukan sesuatu antre, begitu tertib. Kalau rakyat tertib, enggak usah studi banding,” ucap Edy.

Baca Juga: Gubernur Edy Rahmayadi Akan Tanam Jengkol di Jalan Tol, Untuk Apa? 

Berita Terkini Lainnya