TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diduga Dianiaya Senior, Santri Pesantren Darul Arafah Meninggal Dunia

Pimpinan Pesantren: Kejadian di luar asrama, bukan di kamar

Ilustrasi korban pembunuhan (IDN Times/Sukma Shakti)

Deli Serdang, IDN Times – Seorang santri di Pesantren Darul Arafah Raya, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, meninggal dunia. Santri berinisial FWA (14) itu meninggal setelah diduga dianiaya oleh seniornya APH, Sabtu (5/6/2021).

Perkelahian itu diduga terjadi pada pukul 22.00 WIB. APH dikabarkan sudah dibawa ke Polsek Kutalimbaru. Jenazah korban juga langsung dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk diautopsi. Terkait proses autopsi Kepala RS Bhayangkara Medan, AKBP A Ginting membenarkannya.

“Itu sudah masuk RSU Bhayangkara udah diautopsi,” ujar Kepala RS Bhayangkara Medan, AKBP A Ginting, Minggu (6/6/2021).

Baca Juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021, COVID-19 Alarm Kerusakan Alam

1. Pesantren akui ada dugaan penganiayaan oleh kakak kelas

Ilustrasi Penganiayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Konfirmasi datang dari pihak pesantren. Pimpinan Darul Arafah Raya Ustaz Harun Lubis mengakui ada dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh APH yang merupakan kakak kelas dari FWA. Korban merupakan santri kelas II.

Dia pun mengatakan, insiden itu bukan merupakan perkelahian. Namun, dari informasi para santri, APH menganiaya FWA. Penyebabnya diduga masalah pribadi antara korban dan terduga pelaku.

“Memang ada kejadian kemarin malam dan mengakibatkan meninggalnya anak kita. Sudah kita limpahkan baik dari keluarga dan pesantren ke kepolisian. Dan kita sudah ikuti prosedur yang ditetapkan kepolisian seperti pengambilan keterangan saksi dan lain lain sudah dilaksanakan. Jadi untuk kepastian hasil dari penyelidikan kita belum tahu,” ujar Harun, Minggu malam.

2. Terduga pelaku hanya memukul korban satu kali

Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Sukma Shakti)

Dari kesaksian para santri juga mengatakan jika terduga pelaku hanya memukul korban satu kali. Kemudian korban diduga tersungkur. Namun pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian.

Dugaan penganiayaan itu terjadi saat para santri selesai belajar malam. Karena saat ini pesantren tengah menjalani ujian semester.

Saat kejadian, para santri tengah diabsen. “Nah di situ mereka kejadiannya. Jadi kan proses pengabsenan sekitar setengah jam. Yang mengabsen dari pengasuh. Jadi kejadian di luar asrama. Bukan di dalam kamar. Masih di areal pesantren. Jadi di asrama sedang pengabsenan,” ujarnya.

Baca Juga: Merinding! 10 Peristiwa Pembantaian Massal dengan Korban Terbanyak

Berita Terkini Lainnya