Bersahabat Dengan Sinabung, Pembelajaran Mitigasi Cukup Penting
Sinabung terus aktif sejak 2010 setelah 400 tahun tertidur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masih lekat dalam ingatan Anto, bagaimana Sinabung mulai aktif kembali pada 2010. Gunung api di Kabupaten Karo yang sudah tertidur selama 400 tahun lamanya memuntahkan material vulkanik.
Hingga kini, setelah 12 tahun berlalu, Sinabung masih sering erupsi kecil atau batuk-batuk.
Erupsi pertama Sinabung 12 tahun lalu memberikan pembelajaran berarti bagi warga Desa Tigapancur, Kecamatan Simpangempat Kabupaten Karo tersebut. Saat itu, lebih dari 12 ribu warga dievakuasi. Sejak itu, Gunung Sinabung menjadi gunung berapi yang sangat aktif.
September 2013, Sinabung kembali mengamuk. Erupsi membuat sekitar 3.700 orang yang berada dalam radius 3 kilometer di sekitar gunung dievakuasi.
1. Hidup di tengah ancaman erupsi membuat warga selalu waspada
Anto pun mengingat, erupsi pada Februari 2014. Sebanyak 17 orang meninggal dunia dan erupsi pada 22 Mei 2016 menyebabkan 7 orang tewas dan banyak orang yang mengalami luka bakar. Puluhan ribu orang mengungsi akibatnya letusan ini. Sejumlah desa dinyatakan ditutup dan disediakan tempat tinggal baru bagi warga yang mengungsi.
Sejak itu, warga menjadi tanggap bencana. Sinabung yang sampai saat ini terus mengalami erupsi, menjadi pembelajaran berarti. Kepanikan saat erupsi terjadi sudah bisa dihadapi masyarakat.
“Kami masyarakat yang ada di Sinabung sudah punya persiapan kalau erupsi,” kata Anto.
Biasanya, ketika erupsi terjadi, Anto sudah menyiapkan kendaraannya untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Kemudian, mempersiapkan barang – barang penting. Seperti selimut, masker, jaket, dan lainnya. “Jangan lupa, surat-surat atau dokumen penting selalu kami siagakan untuk dibawa saat erupsi terjadi,” katanya.
Baca Juga: Pagi Ini Tapanuli Utara Dua Kali Diguncang Gempa Bumi