Gak Percaya Hasil Swab, Warga Desa di Simalungun Demo Tolak Isolasi
Keluarga minta pasien positif dipulangkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
IDN Times, Simalungun - Seratusan warga dari Nagori Tanjung Hataran, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara mendatangi kantor kepala desa setempat. Warga berbagai usia berbondong-bondong meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun segera "membebaskan" mereka dari penerapan isolasi mandiri pasca adanya pasien terpapar COVID-19 di wilayah mereka.
Sebelumnya diberitakan Dusun II, Nagori Tanjung Hataran masuk daerah klaster paparan COVID-19 dengan jumlah pasien terbanyak di Kabupaten Simalungun. Sejauh ini sekitar 40 orang telah dinyatakan positif terpapar COVID-19 dan puluhan orang lainnya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Sementara pasien yang sembuh belum ada sama sekali.
Baca Juga: Pasien Positif COVID-19 Satu Desa di Simalungun Sudah 29 Orang
1. Ratusan warga meminta pasien COVID-19 dari Tanjung Hataran dipulangkan
Dalam unjuk rasa tersebut, warga berteriak sembari meminta Pemkab Simalungun dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 agar tidak menjadikan daerah mereka sebagai percontohan COVID-19. Warga sendiri tidak yakin dengan kinerja GTPP COVID-19 Simalungun atas penetapan pasien positif COVID-19.
Dengan alasan itu juga warga mendesak Pemkab Simalungun dan GTTP COVID-19 memulangkan setiap orang yang disebut pasien COVID-19.
Saat aksi warga membawa sejumlah tulisan dalam kertas kardus dengan kalimat-kalimat keluhan mereka. Tulisan-tulisan itu pun mereka pajangkan di salah satu portal penutup akses keluar masuk ke Dusun II. Adapun kalimat yabg disampaikan dalam tulisan itu adalah "tolak rapid test kami tidak butuh nasi kotak, pulangkan keluarga kami dan bersihkan nagori kami."
Baca Juga: Daftar Sekolah Pelayaran di Medan, Warga Simalungun Positif COVID-19