TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini 8 Alasan 'Basi' Millennial Tidak Ikut Pemilu versi Najwa Shihab

"Pemuda, pemilih cerdas"

instagram

Medan, IDN Times - Najwa Shihab pembawa acara yang akrab disapa Nana. Nana yang merupakan putri kedua Quraish Shihab ini, mengunggah konten video berjudul "Alasan basi tidak ikut Pemilu" untuk generasi millennial yang tahun ini baru pertama kali berpartisipasi dalam pesta demokrasi itu. 

Video yang berdurasi 5 menit itu diputar dalam acara "Pemuda Pemilih Cerdas" di Pardede Hall beberapa waktu lalu. Dalam videonya tersebut, ia menyuarakan agar generasi milenial tidak golput. Berikut delapan alasan basi yang disampaikan Nana, yuk simak!

Baca Juga: Awas Terperangkap, Ini 5 Cara Jitu Lepas dari Jeratan Cewek Matre!

1. Tidak cukup mengenal masing-masing kandidat. Semua dengan mudah kamu akses di ponsel pintarmu

Bobby Nasution - Aulia Rahman mendaftar ke KPU Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Beberapa alasan basi kaum milenial tidak ikut pemilu, di antaranya pertama, saya tidak cukup mengenal masing-masing kandidat.

"Mereka adalah figur publik yang selalu siap untuk menjual sosoknya dan semuanya bisa dengan mudah kamu akses di ponsel pintarmu. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak tahu kandidat pemilu," kata Najwa.

2. Tidak ada kandidat yang meyakinkan. Kamu cukup cerdas untuk menilai siapa yang lebih dibutuhkan untuk negeri ini

unsplash.com/Arnaud Jaegers

Kedua, tidak ada kandidat yang meyakinkan. "Sebagian besar dari kita tidak puas dengan kandidat yang ada, tapi seseorang harus terpilih, kamu boleh tidak yakin sama kandidat, tapi kamu harus yakin kalau kamu cukup cerdas untuk menilai siapa yang lebih dibutuhkan untuk negeri ini," ujar Najwa.

3. Saya tidak mempertaruhkan apa-apa. Apa yang kita pertaruhkan adalah masa depanmu dan masa depan bangsa ini

google

Ketiga, saya tidak mempertaruhkan apa-apa. "Apa yang kita pertaruhkan adalah masa depan, tepatnya masa depanmu dan masa depan bangsa ini, karena siapa yang akan memimpin hari ini akan mempengaruhi masa-masa mendatang," kata Najwa.

4. Saya tidak merasa terwakili. Anak muda perlu memilih agar kepentingan dan nalar mereka terwakili

IDN Times/Fadli Syahputra

Keempat, saya tidak merasa terwakili. "Kurikulum yang jenuh, UU ITE yang bisa menyebabkan kita masuk penjara dan internet lemot, siapa lagi yang akan menyuarakan kebutuhan-kebutuhan tersebut kalau bukan generasi muda, anak muda perlu memilih agar kepentingan dan nalar mereka terwakili," jelas Najwa.

5. Saya tidak suka politik. Semua orang yang hidup tidak mungkin tidak terlibat dalam politik, kamu tinggal memilih orang yang tepat

Bakal paslon Akhyar Nasution (kanan) dan Salman Alfarisi naik sepeda ke Kantor KPU Medan untuk mendaftar Pilkada 2020. (IDN Times/Indah Permata Sari)

Kelima, saya tidak suka politik. "Semua orang yang hidup tidak mungkin tidak terlibat dalam politik, pemilu memungkinkanmu untuk menyerahkan hal-hal berbau politik kepada orang lain, kamu tinggal memilih orang yang tepat," ujar Najwa.

6. Saya tidak punya waktu. Kamu hanya perlu menyisihkan lima menit, lima menitmu untuk lima tahun kita semua

Ilustrasi Pilkada Serentak 2020 (http://updatenews.co.id/dua-kandidat-bapaslon-pilkada-pandeg)

Alasan basi keenam, saya tidak punya waktu."Serius? yang perlu kamu lakukan hanya perlu menyisihkan lima menitmu dari jatah berjam-jam sehari-harimu yang kamu gunakan untuk scrolling instagrammu untuk datang memilih di TPS. Lima menitmu untuk lima tahun kita semua," ujar Najwa.

7. Saya golput. Kalau kamu golput hanya untuk ikut-ikutan aja, nonton lagi video ini dari awal

MerahPutih.com

Ketujuh, saya golput. Nah pembahasan soal ini bisa panjang dan perlu video yang terpisah, yang pasti memilih untuk tidak memilih itu memang bukan pidana, tapi kalau kamu golput hanya untuk ikut-ikutan aja, nonton lagi video ini dari awal ya," terangnya.

Baca Juga: [OPINI] Ada Banyak Suku Batak, Tapi Siapakah Batak Sebenarnya?

Berita Terkini Lainnya