TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Guzheng Antarkan Ngartini Huang ke Indonesia's Got Talent 2022

Ngartini memainkan Guzheng bersama sang putri Jocelyn

Istimewa/IDN Times

Medan, IDN Times - Alat musik Guzheng antarkan Ngartini Huang dan Jocelyn ke Indonesia's Got Talent (IGT) 2022. Keduanya tampil melalui Jade Music, grup alat musik tradisional China yang didirikan Ngartini di Medan sejak 2009.

Kepada IDN Times, Ngartini Huang menceritakan pengalamannya tampil di ajang Indonesia's Got Talent 2022.

Dalam ajang itu, Ngartini duet bersama putrinya Jocelyn. Ia membawakan alat musik Guzheng. Satu hal yang ditekankan Ngartini dalam setiap penampilan memainkan alat musik ini adalah mutu yang profesional. 

"Kita diundang oleh tim IGT 2022. Mereka udah survei, talenta yang stand out di daerah, kalau kita sendiri banyak buat kegiatan juga," ucapnya membuka percakapan.

"Satu hal yang menjadi tantangan adalah saat juri request lagu pop, karena kita kan biasa membawakan musik klasik. Kalau lagu pop, kita harus memilih yang bisa Guzheng kan. Harus bisa lagu pop pakai teknik klasik," sambungnya.

1. Ngartini memainkan Guzheng bersama sang putri Jocelyn

Istimewa/IDN Times

Kata Ngartini, ada hal yang berkesan ketika memainkan alat musik bersama sang putri Jocelyn. Ia melihat Jocelyn sebagai personal yang selalu punya ide dan mengeksekusi dengan cepat. IGT 2022 adalah ajang pertama yang mereka ikuti di Indonesia.

"Ini pengalaman pertama dan ini sangat bagus sekali, sangat profesional," ujarnya.

Selain mendapatkan pengalaman baru, Ngartini juga berkesempatan bertemu dengan talenta yang beragam dari seluruh daerah di Indonesia. Ajang ini bahkan membuatnya tertarik untuk membenahi penampilan di kelompoknya agar bisa ikut ajang serupa di masa mendatang.

"Senang dapat pengalaman baru, bertemu dengan talenta yang beragam. Indonesia itu gudangnya talenta. Kita punya banyak etnis yang bisa ditampilkan secara profesional," ucapnya.

"Setelah pulang dari Jakarta, kita bikin perubahan di kelompok kita. Ketika ada kesempatan lagi, kita akan siap," sambung Ngartini.

2. Alat musik Guzheng adalah universal dan sosial

Istimewa/IDN Times

Ngartini menyebutkan, ia pernah performance kolaborasi Guzheng di China. Saat itu, ia ikut dalam kegiatan pertukaran antara dua budaya.

"Saat tampil kolaborasi, tim kami dapat pengalaman lebih detil lagi. Yang belajar di Jade Music Academy ini memang diarahkan untuk tampil profesional. Tanpa mengurangi standar dari negeri asalnya," ujarnya.

Baginya, alat musik Guzheng adalah universal dan sosial. Hal itu lah yang membuatnya termotivasi untuk sanggup manggung ke mana-mana. 

"Apalagi lagu klasik banyak menceritakan sejarah, lagu tentang kehidupan dan alam," tuturnya.

Baca Juga: Gak Sulit Kok, Ini 5 Cara Mengatur Keuangan untuk Masa Depan

Berita Terkini Lainnya