Festival Literasi Balige, Ajak Anak Muda Jadi Penulis
Festival Literasi Balige digelar pertama kalinya pada 2022
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Balige adalah sebuah kecamatan dan juga merupakan ibu kota dari Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Tak banyak anak muda sekitar yang melek akan sejarah kota ini. Padahal, kota Balige memiliki banyak kisah di masa lampau yang layak dilestarikan hingga kini.
Hal itulah yang menggerakkan Yayasan Bogasni Rumah Balige, Ita bersama dua rekannya, Pasu Dame Pardede, Grace Doloksaribu menghadirkan Festival Literasi Balige 2022. Tujuannya, untuk menjaga ingatan dan melestarikan budaya. Kegiatan ini berlangsung pada 14 Mei - 31 Juli 2022.
Meski baru pertama kali diselenggarakan, festival ini diharapkan dapat mendorong anak-anak muda sekitar Balige untuk mengambil peran. Seperti mengajak untuk menulis, berkreasi, berwirausaha hingga promosi keindahan kota Balige dan Danau Toba.
Baca Juga: Eksotis! Menikmati Pasir Putih di Pantai Lumban Bulbul Balige
1. Festival ini bertujuan untuk mengangkat cerita sejarah, pendidikan dan pariwisata di kota Balige
Ita Siregar, panitia penyelenggara Festival Literasi Balige 2022, menyampaikan persiapan kegiatan ini dimulai sejak Januari 2022. Dengan harapan agar semua kalangan dapat mendukung kegiatan tersebut, menikmati festival sambil berwisata.
"Balige sebagai tempat penyelenggaraan festival ini. Kenapa Balige? kota ini sebagai titik transformasi, dari pra-kolonial dan Balige punya banyak sejarah. Pada penjajahan Belanda, Balige sebagai pusat alokasi logistik ke beberapa daerah lainnya," ujarnya kepada IDN Times.
Tak hanya itu, festival ini juga bertujuan untuk mengangkat cerita sejarah pendidikan di kota Balige.
"Balige juga sebagai pusat pendidikan zaman penjajahan Belanda. Kemudian, kisah Sisingamangaraja XII yang mengangkat senjata di Balerong Balige. Belanda banyak membuat bangunan, Rumah Sakit Umum (RSU) HKBP Balige adalah salah satunya," ungkap Ita.
Baca Juga: Haru, Pedagang Siomai Daftar Haji Pakai Uang Logam dan Recehan Seribu