TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dear Mahasiswa! Ini 4 Tips Jaga Kesehatan Mental di Masa Pandemik  

Olahraga juga penting lho untuk mental!

unsplash.com/joel muniz

Medan, IDN Times- Tak bisa dimungkiri, sejumlah masyarakat mengalami kecemasan di masa pandemik COVID-19 ini. Hal itu dikarenakan ruang gerak terbatas dan melakukan aktivitas lebih banyak di rumah. Bagi mahasiswa, situasi ini juga berdampak pada sistem perkuliahan.

Ya, mereka harus merasakan perkuliahan secara daring sesuai anjuran pemerintah sudah lebih dari setahun. Lantas bagaimana menjaga kesehatan mental bagi mahasiswa di tengah pandemik COVID-19 ini? Berikut penuturan Irna Minauli, Psikolog, Direktur Minauli Consulting Biro Psikologi kepada IDN Times, Kamis (5/8/2021). 

1. Menjaga kesehatan fisik dengan berolahraga

Ilustrasi Aktivitas Olahraga di Kantor (IDN Times/Athif Aiman)

Pandemik COVID-19 membuat ruang gerak terbatas. Namun hal itu tak bisa dijadikan alasan untuk tidak melakukan olahraga. Menurut Irna, perlu tetap mempertahankan kehidupan yang seimbang dengan menjaga kesehatan fisik. "Berolahraga adalah hal yang perlu dilakukan di tengah pandemik COVID-19 ini," kata Irna.

Baca Juga: PPKM Lanjut, Ini 5 Aktivitas yang Bisa Kamu Lakukan di Rumah

2. Berkomunikasi dengan keluarga terdekat

pexels.com/Min An

Irna menuturkan, masalah kesehatan mental yang paling banyak muncul selama kuliah via daring karena masa pandemik COVID-19 ini adalah kelelahan emosional, stress dan depresi. Stres terjadi karena adanya banyak tekanan yang harus dihadapi.

"Ditambah dengan frustrasi karena ada banyak hal yang terhambat pencapaian. Kesemuanya ini menimbulkan kelelahan secara emosional yang jika tidak ditangani dengan baik dapat mengarah pada depresi," katanya.

Untuk itu, hal yang perlu dilakukan tetap berkomunikasi dengan keluarga terdekat agar membuat bahagia dan menjaga kewarasan mental. 

3. Menjaga daya spiritual

Ilustrasi nyeri dada (IDN Times/Mardya Shakti)

Selain itu, Irna berujar, ketika ada anggota keluarga atau kerabat dekat serta kenalan yang kemudian diketahui meninggal karena wabah tersebut, selain menimbulkan kesedihan juga menyebabkan kecemasan.

"Banyak yang seolah menunggu giliran kapan mereka terpapar virus tersebut. Kecemasan yang berlebihan tentunya dapat menimbulkan gangguan sehingga dapat mengganggu konsentrasinya," bebernya.

Melihat hal itu, perlu menjaga daya spiritual. Dengan mendekatkan diri dengan sang pencipta. 

Baca Juga: Pelajar dan Mahasiswa Harus Cerdas Digital, Ini Manfaatnya

Berita Terkini Lainnya