TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Curhat Badut Penghibur yang Tak Dapat Job Sejak Corona Mewabah

Event dilarang di tengah pandemi

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Medan, IDN Times - Imbas pandemi virus corona atau COVID-19 berdampak pada ekonomi masyarkat. Terutama mereka yang mencari nafkah harian.

Salah satunya pekerjaan menjadi badut. Mereka sangat bergantung dengan adanya event. Namun dengan adanya imbauan physical distancing, tidak ada event-event yang digelar.

Seperti yang dirasakan Muhammad Hambali, seorang yang biasanya menjadi badut. Berikut curhatan Bali saat dihubungi IDN Times Sumut. 

Baca Juga: Jadi Badut, Bali Senang Hibur Anak-anak Penyintas Kanker

1. Imbas corona, event tidak ada alias kosong

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Bali adalah salah satu anggota Badut Anak Sumatera (BAS) yang berdomisili di Tanjung Morawa. Membuka percakapan dengan bertanya kabar, Bali mengaku sedang tidak ada job.

"Ya begini lah, sekarang event kosong. Semenjak Pemerintah mengimbau masyarakat di rumah aja dan tidak untuk berada dalam keramaian ya semua event dibatalkan," ujarnya  kepada IDN Times, Minggu (12/4).

"Biasanya ada megang duit lebih, jadi bisa beli sesuatu yang kita inginkan. Sekarang hanya untuk kebutuhan sajalah," sambungnya.

2. Untuk mengisi waktu, Bali aktif membuat konten-konten sulap dan diposting ke akun Youtube pribadinya

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Semenjak ada imbauan untuk melakukan physical distancing dari Pemerintah, Bali mengikuti anjuran untuk melakukan hal tersebut. Kata Bali, sudah sebulan terakhir dia di rumah saja. Untuk mengisi waktu, Bali aktif membuat konten-konten sulap dan diposting ke akun Youtube pribadinya. 

"Karena gak biasa di rumah kan, pasti keadaan begini bosan lah. Ya biar gak bosan aku buat video-video sulap. Kita bisa berkarya dari rumah. Buat konten-konten yang positif. Promosikan di media sosial," tutur Bali.

Baca Juga: Ada Badut dan Moge yang Hadirkan Tawa untuk Anak-anak Penderita Kanker

Berita Terkini Lainnya