TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terancam Disita, Begini Kabar Aset Usaha Kuliner Indra Kenz di Medan

Mie Jongkok terpantau sudah tutup sepekan

Suasana kafe Literally di Medan (IDN Times/ Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Bareskrim Polri dikabarkan akan menyita aset Indra Kenz pascaditetapkan jadi tersangka kasus investasi bodong Binary Option. Aset yang dimaksud termasuk aset usaha pemuda yang juga dijuluki Crazy Rich Medan itu. 

Indra diketahui punya beberapa bisnis di Medan mulai dari kuliner hingga fashion. IDN Times coba memantau beberapa bisnis kuliner Indra Kenz di Medan. Yang dimaksud adalah Kafe Literally di Jalan T. Cik Ditiro dan Mie Jongkok di Jalan Karya. Seperti apa kabar dua bisnis tersebut?

Baca Juga: Usut Aset Indra Kenz, Bareskrim Bersurat ke BPN hingga Pengadilan

1. Kafe Literally terpantau masih beroperasi seperti biasa

Suasana kafe Literally di Medan (IDN Times/ Indah Permata Sari)

Salah satu Kafe di Medan bernama Literally yang cukup hits di kalangan kawula muda merupakan milik Crazy Rich. Saat ini terpantau masih beroperasi atau berjalan seperti biasa.

Saat IDN Times datang ada sekitar 6 orang yang nongkrong di tempat tersebut. Selain itupembelian melalui pesan online juga masih berjalan pada sejumlah driver ojek online yang mengambil antrean pesanan. Beberapa pengunjung kafe tampak santai untuk melakukan aktivitas, sambil menikmati menu yang identik dengan kopi ini.

2. Dua bisnis kuliner Indra Kenz disebut diakuisisi pengelola

Mie jongkok santapan kuliner satu-satunya di nusantara (IDN Times/ Indah Permata Sari)

Sementara, untuk aset bisnis kuliner yaitu Mie Jongkok saat dipantau tak beroperasi sejak sepekan terakhir. IDN Times bertemu langsung di lokasi bersama Franz Theo, sebagai pengelola Literally Cafe sekaligus juga Mie Jongkok. Franz mengungkapkan fakta baru, bahwa jika dua bisnis kuliner milik Indra ini telah diakuisisi oleh dirinya dengan dua orang lainnya dengan nama PT Mamol.

Padahal, sebelumnya dua bisnis Indra masuk dalam departement FnB dari Disotiv, perusahaan manajemen artis milik Indra yang turut menaungi Paris Pernandes si Salam dari Binjai. Dirinya mengatakan saat ini sedang dalam proses legalitas, untuk menjadi sebuah perusahaan baru.

"Iya (bukan milik Indra) ini lagi proses legalitasnya. Cuma dari proses itulah kena kasusnya. Jadi PT Mamol ini bukan lagi milik Indra tapi punya aku sama teman-teman aku," ungkap Franz.

Akuisisi perusahaan ini dengan alasan karena Franz merasa selama menjalankan bisnis Indra tak banyak campur tangan. Artinya, secara penuh dirinya mengelola bisnis kuliner tersebut.

"Cuma kita deal-kan. Indra ini sebenarnya baik, jadi kemarin aku bilang 'bisnis ini kan aku yang pegang, lu sama sekali gak pegang'. Dia dulu full kasih tanggung jawabnya sama aku (sebagai pengelola), dia sebagai investor pada saat itu. Kayaknya kurang afdal ya kalau namanya 'lu semua di depan itu'. Dan aku pribadi bilang kalau market Indra itu sebenarnya bukan di makanan. Jadi udah ada percakapan 'boleh gak bisnis ini kita pisahkan saja, gua take care deh, gua yang pedulikan bisnis lu ini. Entah lu sebagai ambassador atau investor dan sebagainya," kata Franz.

Lanjutnya, Franz mengatakan dengan modal yang cukup besar (tanpa menyebutkan nominal), Franz akhirnya memberanikan diri mengakuisisi dua kafe milik Indra.

"Setelah ngomong itu, dia nanya aku punya modal berapa dan aku bilang punya segini. Ternyata cukup nih untuk buat satu PT. Jadi ya udah dia bilang 'gua serahkan aja semuanya ke elu'. Palingan gua gak akan hilangkan nama founder-nya kok. Tetap founder-nya itu dia, tapi manajemennya kita akuisisi," ujar Franz.

Baca Juga: Mengenal Indra Kenz 'Crazy Rich Medan', Kini Tersangka Kasus Binomo

Berita Terkini Lainnya