TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dinkes Sumut Gelar Skrining Kesehatan untuk 300-an Driver Grab

Cek PTM hingga Sputum TB

Dinkes Provinsi Sumatera Utara menggelar Skrining Kesehatan kepada pengemudi ojol (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara menggelar skrining kesehatan kepada para pekerja sektor informal dengan target sasaran pengemudi ojek online Grab, di kantor Grab CBD Polonia Medan, Rabu (8/11/2023).

Kegiatan ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 Tahun 2023 yang jatuh pada Minggu (12/11/2023) nanti.

Baca Juga: Protes Tarif Murah, Ratusan Driver Ojol Geruduk Kantor Gubernur Sumut

1. Cek kesehatan sekaligus beri penyuluhan dan sadarkan pekerja informal

Dinkes Provinsi Sumatera Utara menggelar Skrining Kesehatan kepada pengemudi ojol (IDN Times/Indah Permata Sari)

Jeffry Rio H. Manurung sebagai panitia HKN (Hari Kesehatan Nasional) Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, menjelaskan bahwa tujuannya untuk mengetahui status kesehatan informal driver sekaligus memberikan penyuluhan dan menyadarkan pekerja informal terkait kesehatan.

Kesehatan atau pengecekan yang dilakukan yaitu Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) ada gula, kolestrol, tensi, dan asam urat dan juga ada cek mata. Kemudian untuk penyakit menular ada cek sputum atau cek TB.

2. Dilakukan cek kesehatan pada driver ojol karena mereka dibatasi waktu

Dinkes Provinsi Sumatera Utara menggelar Skrining Kesehatan kepada pengemudi ojol (IDN Times/Indah Permata Sari)

Alasannya melakukan skrining kesehatan pada pekerja khususnya driver ojol karena akses kesehatan informal masih dibatasi oleh waktu atau akses mereka. Sehingga, dilakukan penjemputan bola dengan target 350 driver ojol.

“Tindaklanjutnya, apabila kita melihat suspek (melihat gejala penyakit) dengan penyakit menular maka kita akan berikan vitamin dan dilakukan rujukan, untuk dilakukan pengecekan selanjutnya,” kata Jeffry yang juga sekaligus yang sekaligus sebagai pembimbing kesehatan kerja.

Begitu juga dalam pengecekan mata, ketika ada suspek maka diminta untuk melakukan pengobatan lebih lanjut.

“Tentunya, mengikuti tahapan sesuai prosedur seperti melalui BPJS. Artinya harus ke faskes pertamanya dulu kemudian bisa ke rumah sakit untuk mendapatkan kacamata,” tambahnya.

Baca Juga: Kisah Driver Ojol Anggit, Bukti Satu Kebaikan Diganjar Beribu Kebaikan

Berita Terkini Lainnya