Lara Aspal, Cerita Kapal Kandas yang Bikin Nelayan Nias Menderita

WALHI Sumut desak pemerintah ambil langkah konkret

Medan, IDN Times - Walhi Sumut bersama Voice Of Forest (VoF) mendesak pemerintah untuk menindak tegas perusahaan pemilik kapal MT AASHI. Kapal tersebut sudah menyebabkan pencemaran lingkungan di perairan Nias sejak kandas pada Februari 2023 lalu.

Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumut dan Voice of Forest melakukan penayangan perdana dokumenter berjudul ‘Lara Aspal’. Penayangan perdana itu digelar bersama diskusi publik di Gedung Magister Studi Pembangunan FISIP USU, pada Rabu (8/11/2023).

Dokumenter Lara Aspal bercerita tentang dampak pencemaran aspal dari kapal MT AASHI. Tumpahan aspal menyebar di perairan Nias Utara. Merusak ekosistem laut dan hilangnya mata pencarian masyarakat pesisir.

Baca Juga: 3 Bulan MT AASHI Kandas, Dampak Kerusakan Lingkungan Terus Meluas

1. Lara Aspal berangkat dari keresahan malapetaka kapal kandas

Lara Aspal, Cerita Kapal Kandas yang Bikin Nelayan Nias MenderitaPenayangan perdana film Lara Aspal (IDN Times/Indah Permata Sari)

Sutradara Lara Aspal Prayugo Utomo mengatakan, film ini berangkat dari keresahan melihat malapetaka kapal pembawa aspal MT AASHI yang kandas di Nias Utara. Film memotret sudut dampak pencemaran laut terhadap masyarakat pesisir Nias.

“Keresahan ini kami tuangkan dalam film. Kami ingin masyarakat tahu, bahwa dampak pencemaran itu mengerikan,” kata laki-laki yang akrab disapa Yugo itu.

Yugo berharap film ini bisa menjadi alat kampanye dan desakan bagi pemerintah serta perusahaan pemilik kapal. Dia juga mengajak mahasiswa semakin peduli dengan isu lingkunghan.

Direktur Eksekutif Walhi Sumut Rianda Purba menjelaskan, hingga saat ini belum menyelesaikan tanggungjawabnya. Baik kepada masyarakat terdampak, atau pun terhadap kerusakan ekologi. Pemerintah juga dinilai masih lamban dalam penanganan perkara.

“Pemerintah harus bergerak cepat. Mendesak perusahaan melaksanakan tanggungjawabnya. Jangan sampai, pemerintah justru memberikan kesan abai terhadap penderitaan yang dialami masyarakat,” kata Rianda.

2. Kapal semakin tenggelam, ancaman kerusakan semakin tinggi

Lara Aspal, Cerita Kapal Kandas yang Bikin Nelayan Nias MenderitaPenayangan perdana film Lara Aspal (IDN Times/Indah Permata Sari)

Ketua Kelompok Konservasi Laut Indah Lestari Yanuarman Gulo, mengatakan saat ini kondisi bangkai kapal MT AASHI semakin tenggelam. Dikhawatirkan, aspal yang masih ada di dalam kapal justru tertumpah dan memperparah kondisi pencemaran.

"Celan up atau pembersihan yang dilaksanakan tidak efektif, fakta lain belum diterima ganti ruginya dan faktanya ikan semakin sulit didapat. Ini membuat hati kami terluka,” kata Yanuarman yang hadir secara virtual.

3. Masyarakat mendesak kapal segera dievakuasi

Lara Aspal, Cerita Kapal Kandas yang Bikin Nelayan Nias MenderitaPenayangan perdana film Lara Aspal (IDN Times/Indah Permata Sari)

Masyarakat Nias Utara mendesak perusahaan dan pemerintah bisa melakukan evakuasi terhadap MT AASHI. Kapal pembawa 3.500 metric ton itu, dikhawatirkan akan memberikan dampak yang lebih besar.

Diketahui, Kapal berbendera Gabon ini berlayar dari negara Uni Emirat dengan tujuan kota Sibolga dan Padang. Kapal nahas itu kandas di perairan Nias Utara pada 11 Februari 2023. Penyebabnya, kapal mengalami kebocoran pada lambung kanan.

Radius dari tumpahan aspal diprediksi sudah mencapai 50 Km. Aspal tersebut menyebar di perairan Nias. Pencemaran juga merusak kawasan konservasi mangrove.

Di dalam film Lara Aspal, masyarakat mengaku kehilangan wilayah tangkapan ikan. Aspal juga menjerat baling-baling kapal dan jaring nelayan.

4. Pemkab terhalang kewenangan dan anggaran

Lara Aspal, Cerita Kapal Kandas yang Bikin Nelayan Nias MenderitaPenayangan perdana film Lara Aspal (IDN Times/Indah Permata Sari)

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Pemerintah Kabupaten Nias Utara Sabar Jaya Telaumbanua memaparkan bahwa pihaknya sudah melakukan upaya seperti pembersihan. Dia berharap agar kapal bisa dievakuasi secepatnya.

Sabar mengatakan perlu itungan yang jelas, sudah sejauh mana upaya penanganan pencemaran yang sudah dilakukan. Sementara itu, mereka mengaku terbatas dengan kewenangan dan anggaran.

“Kami berharap kepada stakeholder, karena kami Pemerintah Daerah tidak ada kewenangan,” katanya lewat daring.

5. Kementrian KLHK akui sedang berupaya negosiasi kerugian pada pihak asuransi

Lara Aspal, Cerita Kapal Kandas yang Bikin Nelayan Nias MenderitaPenayangan perdana film Lara Aspal (IDN Times/Indah Permata Sari)

Kasubdit Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup KLHK Eko Novi Setiawan mengatakan ada kesulitan bertemu dengan perusahaan pemilik kapal MT AASHI.

“Terkait hal ini, kebijakan dari atasan kami. Kita selesaikan perdata, dan ada I’tikad baik dari ownernya. Mereka menunjuk pihak asuransi untuk melakukannya,” jelasnya.

Sebelumnya, Eko juga memaparkan bahwa ada sejumlah surat yang diterima untuk menangani hal tersebut sebagai landasan hukum.

Terkait perkara MT AASHI ini, disebutkan Eko bahwa dari pihaknya sudah melakukan tahapan yang cukup panjang. Dari tanggal 4 Mei 2023 sudah melakukan kegiatan sampai dengan 26 Oktober 2023. Mulai dari tahapan verifikasi di lapangan, melakukan penyelaman untuk mengambil sampel air pencemaran laut, hingga menghitung kerusakan kemudian dilakukan negosiasi.

Ada dua hal yang sudah dihitung yakni dampak kepada masyarakat dan mitigasi atau pemindahan bangkai kapal.

Baca Juga: Kapal Tanker Pecah Lambung, 1.900 Ton Aspal Cemari Laut Nias Utara

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya