TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengguna Internet dari Sumut Tertinggi di Sumatera, Terutama Milenial

Pengguna internet Indonesia meningkat 10,12 persen

IDN Times/Fadli Syaputra

Medan, IDN Times - Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan, penetrasi pengguna internet di Indonesia di 2019 sudah mencapai 64,8 persen. Naik 10,12 persen dari 2018 yang masih di angka 54,68 persen.

Artinya, 171 juta jiwa dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 260 juta jiwa, padahal pertumbuhan penduduk hanya 0,63 persen.

Baca Juga: Kemkominfo Sebut Pesan Berantai Soal Internet Dimatikan Hoaks

1. Kontribusi terbesar pengguna internet di Indonesia adalah Pulau Jawa

spectrum.ieee.org

Menurut APJII, pemberi kontribusi terbesar pengguna internet di Indonesia tetap Pulau Jawa yakni sebanyak 55,7 persen. Sementara, Pulau Sumatera 21,6 persen, dan area Indonesia Timur 10,9 persen. Untuk Pulau Sumatera, Provinsi Sumatera Utara memberikan kontribusi nomor satu dibanding provinsi lain, sebesar 6,3 persen. Walaupun berkontribusi cukup tinggi, ternyata juara penetrasinya adalah Bengkulu. Untuk Jawa sendiri, ranking satu untuk penetrasinya adalah DKI Jakarta namun Jawa Barat menjuarai kontribusinya.

"Kalau kita bicara penetrasi, di setiap daerah sudah cukup tinggi. Bahkan ada beberapa daerah yang penetrasinya lebih tinggi dari Jawa, mungkin karena penduduknya tidak terlalu banyak namun infrastrukturnya sudah tersedia. Kenaikan 10 persen itu sangat bagus, 64,8 persen sudah sangat tinggi sekali..." kata Sekretaris Jenderal APJII, Hendri Kasyfi kepada awak media di Medan, Selasa (27/5).

2. Menurut survei APJII pengguna internet didominasi milenial

IDN Times/Fadli Syaputra

Ditanya apakah pihaknya juga melakukan survei untuk usia para pengguna dan dampak dari penggunaan internet, Hendri mengiyakan dan langsung memaparkan banyak hal. Katanya, kalau dilihat dari segmen umur, penetrasi paling tinggi di umur milenial.

"Di umur 15 sampai 19 tahun, penetrasinya sudah 91 persen. Jadi, 90 persen anak berusia 15 sampai 19 tahun sudah ber-internet. Soal bullying di internet, ternyata 49 persen pernah di-bully namun 31 persen membiarkan atau diam saja. Kalaupun ada yang melawan, cuma 7,7 persen. Konten porno ternyata masih berada di angka tertinggi, 55 persen," ungkapnya.

3. Penggunaan internet melalui smartphone melonjak tinggi

expertreviews.co.uk

Menggunakan internet sehari-hari dari desktop jumlahnya sudah minim, dengan komputer dan laptop sedikit naik, namun begitu bicara smartphone jumlahnya langsung melonjak. Kalau di-persentasekan, ada di angka 93 persen. Kalau dari waktu, rata-rata orang Indonesia ber-internet setiap harinya mulai tiga sampai empat jam. Dalam tiga bulan terakhir, pengguna internet didominasi menggunakan akses paket data, sementara menggunakan internet di rumah jumlahnya minim.

"Inilah yang nanti akan dibicarakan di Rakernas, peningkatan penetrasi fixed broadband. Jadi koneksi seperti Indihome, atau banyak IP lain di Indonesia, bukan hanya satu produk. Soalnya, dari 100 persen, ternyata yang punya internet di rumah cuma 14 persen, semuanya pakai handphone. Ini yang mau kita tingkatkan," ucap Hendri.

4. Dari data survei pengguna internet lebih memilih operator berkualitas daripada harga

techindulge.com

Untuk operator, menurutnya, terbesar dikuasai Telkomsel. Hasil survei membuktikan, orang memilih operator bukan karena harga tetapi karena signal.

"52 persen karena signal, harganya gak masalah karena semua operator harganya sudah murah. Survei APJII 2019 dilakukan sampai skala provinsi sementara di 2018 hanya skala wilayah seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan. Jadi saya harap, Pak Bambang Heru (Ketua APJII Sumut) bisa mencari waktu bertemu dengan Pak Gubernur Edy Rahmayadi untuk melaporkan survei ini," katanya.

Baca Juga: Mengenal Miss Internet Sumut,  Perempuan Muda Harus Wujudkan Mimpi

Berita Terkini Lainnya