TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Direkayasa, Polisi Pastikan Kematian Edy Bukan karena Gantung Diri

Seolah Edy bunuh diri

IDN Times/Patiar Manurung

Simalungun, IDN Times - Kematian Edy Saputra, yang sebelumnya dikabarkan meninggal dengan cara gantung diri terungkap. Faktanya, Edi Saputra, warga Lingkungan I, Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Ujung Padang, Simalungun, Sumatera Utara tersebut tewas karena dibunuh. 

Untuk menghilangkan jejaknya, pelaku berisial BB merekayasa seolah Edy, ayah dari dua anak ini mengakhiri hidupnya sendiri karena berbagai alasan dari persoalan hidup yang dihadapi. Pelaku saat ini sudah ditahan polisi setelah berhasil diringkus dari Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, Sumut. 

Baca Juga: Pria Tewas Diduga Gantung Diri, Polisi Menilai Ada Kejanggalan

1. Diduga korban dibunuh lebih dari satu pelaku

IDN Times/Patiar Manurung

Informasi kematian korban sempat menimbulkan kemarahan bagi keluarga. Hal ini dibenarkan Bambang, yaitu adik tiri korban. Pihak keluarga pun berharap teka teki pembunuhan ini diungkap tuntas dan para pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan mendapat hukuman yang seberat-beratnya.

Kata Bambang, informasi dari polisi, BB sudah membeberkan kejahatannya. Ada dugaan bahwa korban meninggal karena ada persoalan. Sementara pihak polisi sejauh ini enggan memberikan keterangan lebih dalam karena kasus ini masih dalam pengembangan. Hasil pemeriksaan polisi, pelaku tidak hanya satu orang.  

2. Sejak awal polisi mencurigai kematian korban bukan bunuh diri

IDN Times/Patiar Manurung

Sebelumnya, Kapolsek Bosar Maligas, AKP Jagani Sijabat sejak awal melihat dan mempelajari kematian pria 42 tahun itu, Minggu (16/6), sudah memunculkan tanda tanya. Pertama, posisi kaki tidak tergantung dan menyentuh lantai, lidah tidak terjulur, air seni tidak keluar, simpul tali seperti diikat biasa, tangan dapat meraih atau memegang tangga untuk naik keloteng untuk menggagalkan rencana bunuh diri dan tangan korban posisi mengenggam

Melihat ketidak wajaran itu, polisi telah memeriksa saksi dan yang telah dimintai keterangan adalah Wawan (28), Bambang (40) yang merupakan adik tiri korban dan Sri Rejeki (38) serta  Baby.

Saksi penting dari kasus ini adalah Bambang. Kepada polisi, Bambang mengatakan bahwa korban datang ke rumahnya beberapa jam sebelum meninggal. Korban menyampaikan persoalan dengan salah seorang berisial J.

Hal ini juga dibenarkan Bambang. Minggu, sekitar pukul 09.00 WIB, korban datang ke rumahnya, tidak lama Bambang selaku saudara tiri pamit untuk pergi menggembalakan lembu. Saat itu korban masih sempat mencegat Bambang dengan mengatakan bahwa dirinya sedang bertengkar dengan Juned. Namun Bambang menghiraukannya, lalu pergi dari rumah.

Baca Juga: Mahasiswa S2 Aktivis Anti Bunuh Diri Tewas Gantung Diri

Berita Terkini Lainnya