TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tidak Hanya Harimau, Gajah Liar Juga Keluar Hutan TNGL

Perkebunan rusak, hewan ternak dan manusia menjadi mangsa

kenichapedia.blogspot.com

Langkat, IDN Times - Tidak hanya Harimau Sumatera, saja yang masuk ke perkampungan warga dan memangsa hewan ternak. Namun kawanan hewan liar lain juga keluar dari kawasan hutan Taman Nasional Gunung Lauser (TNGL), Langkat, Sumatera Utara beberapa bulan belakangan ini.

Kini kawanan gajah liar masuk ke areal perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Fenomena ini tentu menimbulkan keresahan bagi masyarakat disana.

Karena kehadiran hewan liar ini mengakibatkan kerusakan bagi lahan perkebunan warga. Dilaporkan belasan hektare tanaman kelapa sawit rusak.

Baca Juga: Harimau Terus Cari Mangsa di Luar Hutan TNGL, Habitatnya Dirusak?

1. Kawanan gajah liar masuk ke perkebunan kelapa sawit

socialgazette.com

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Manusia (BBKSDA) Wilayah II Sumatera Utara, Herbert Artonang, saat dikonfirmasi via chat WhatsApp, Rabu (13/05/2020) siang, membenarkan kejadian itu.

Menurutnya, kawanan gajah liar masuk ke areal perkebunan kelapa sawit yang berada di Afdeling IX dan X PTPN II Kebun Batangseragan, Desa Seiserdang, Kecamatan Batangserangan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

"Kebetuan kejadian itu sudah kita tangani sejak 11 Mei kemarin. Saat ini, kawanan gajah sudah masuk kembali ke kawasan hutan TNGL (Taman Nasional Gunung Leuser)," ungkap Herbert.

2. Gunakan alat peledak usir hewan buas yang masuk perkampungan warga

Petugas gabungan yang memasang kamera trap dan menelusuri jejak harimau (IDN Times/ istimewa)

Guna mengantisipasi masuknya kembali kawanan gajah liar ke areal perkebunan kelapa sawit, dia mengaku petugas gabungan dari BBKSDA Sumatera Utara dan BBTNGL, bersama relawan WCS, Staywild, dan warga setempat, masih berjaga di kawasan itu.

"Sejauh ini, tetap ada penjagaan di lokasi. Patroli penghaluan kita lakukan dengan menggunakan jeduman (alat peledak). Sehingga, hewan liar ini tidak lagi masuk kedalam perkampungan," terang Herbert.

"Kami juga terus berupaya mengantisipasi agar hewan buas seperti Harimau dan Gajah tidak masuk lagi. Dan untuk itu, masyarakat diminta untuk menjauh dari areal kemunculan Gajah dan Harimau," pinta dia.

3. Habitat rusak dan keberadaan pemburu liar akibatkan hewan buas keluar hutan

dictio.id

Sebelumnya, dirinya menduga  ada beberapa faktor yang mengakibatkan hewan buas ini berkeliaran dan memangsa hewan ternak hingga manusia. Salah satu diantaranya adalah akibat faktor kerusakan habitat alam di kawasan hutan lindung. Akibatnya, harimau keluar hutan dan mencari mangsa hingga ke perkampungan. "Ada kemungkinan kerusakan hutan (habitat)," katanya.

Selain faktor kerusakan hutan (habitat), jelas dia, faktor lain juga bisa terjadi seperti sakitnya Harimau Sumatera. Sehingga tidak mampu berburu (survive) di dalam kawasan hutan. "Kemungkinan lain bisa saja satwa pakannya seperti babi hutan, rusa, kancil dan hewan lain dalam kawasan hutan jauh berkurang akibat pemburu liar," katanya.

Dirinya juga menambahkan, keberadaan pemburu liar yang ingin mengambil keuntungan ini juga yang diduga membuat harimau, keluar hutan. Akibatnya harimau, mengamuk dan keluar hutan untuk mencari mangsa.

Baca Juga: Harimau Diduga Kembali Mangsa Sapi Perliharaan Warga di Langkat

Berita Terkini Lainnya