TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sudah 10 Kali Muncul, Harimau Mangsa Manusia hingga Hewan Ternak

Penampakan Harimau Sumatera di Langkat makin sering!

phys.org

Langkat, IDN Times - Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) yang banyak terdapat didalam hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), terus menunjukan eksistensinya. Beberapa kali hewan karnivora ini memasuki pemukiman warga yang hidup berdampingan di pinggir kawasan hutan.

Kali ini, hewan buas itu terlihat di Dusun HKTI, Desa Halban, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada Sabtu (20/6) malam. Meski belum diketahui apa penyebab harimau keluar hutan. Kehadirannya menimbulkan permasalahan tersendiri. Beberapa kali kehadiran hewan ini mengakibatkan ternak lembu dan manusia dijadikan mangsa.

Baca Juga: Terungkap! Ayah Tega Bunuh 2 Anak Tiri Karena Sakit Hati Dikatai Pelit

1. Harimau terpantau di perbatasan Aceh Tamiang

Warga dan petugas saat melakukan peninjauan lokasi kemunculan Harimau (IDN Times/ istimewa)

Kepala Seksi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara, Herbert Aritonang, saat dikonfirmasi wartawan via chat whatsapp, Senin (22/06/2020), membenarkan informasi kembalinya harimau ini turun ke pemukiman masyarakat.

Dia menyatakan, harimau sumatera terlihat melintasi pemukiman warga yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), tepatnya di perbatasan Desa Halban, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, dengan perbatasan Aceh Tamiang.

"Belum bisa dipastikan penyebab harimau ini keluar hutan. Banyak faktor yang mendorong harimau keluar hutan," kata dia.

2. Kehadiran harimau kali ini dipastikan tidak menimbulkan korban

Ilustrasi bangkai yang dibiarkan harimau dan akan dimakan kembali di hutan (IDN Times/ istimewa)

Namun Herbert memastikan, kehadiran harimau kali ini tidak ada warga atau hewan ternak yang menjadi sasaran serangan. Dirinya menyatakan, hanya satu ekor harimau yang teridentifikasi melintasi pemukiman warga, dan bukannya sembilan ekor seperti isu yang sempat beredar di masyarakat.

"Tim dari BBKSDA Sumut dan BBTNGL sudah ke lokasi dan bertemu dengan masyarakat. Kita pastikan, kemunculan harimau hanya satu ekor. Tidak benar sembilan ekor. Di lokasi ada sembilan ekor ternak kerbau milik masyarakat yang diangonkan. Tapi tidak ada satupun yang menjadi korban," terang Herbert.

Baca Juga: Geger Makhluk Misterius Pengisap Darah di Taput, Ratusan Ternak Mati 

Berita Terkini Lainnya