TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Menih, Penderita Batu Empedu yang Bolak-balik Pindah Rumah Sakit

Keluarga merasa pasien tak mendapat penanganan serius

Kondisi Menih, penderita penyakit batu empedu yang kian hari kian memprihatinkan (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Binjai, IDN Times - Menih (58) warga Jalan Gaharu, Kelurahan Jati Makmur, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, Sumatera Utara, yang didiagnosa penyakit batu empedu kondisinya semakin memburuk. Upaya pengobatan yang dilakukannya terseok-seok lantaran keluarga merasa tak mendapat penanganan serius dari ruamh sakit untuk penyakit batu empedu kolesterol dan batu empedu pigmen.

Bahkan harus berkali-kali berganti rumah sakit, namun kesembuhan masih jauh dari harapan.

Baca Juga: Kisah Rian, Bocah 8 Tahun di Medan Bertahan Hidup dengan Gizi Buruk

1. Berbagai upaya dilakukan selama 2 bulan untuk obati penyakit batu empedu

Kondisi Menih, penderita penyakit batu empedu yang kian hari kian memprihatinkan (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Akibatnya, gejala penyakit batu empedu yang diderita Menih semakin menjadi-jadi. Apalagi, berdasarkan keterangan anak bungsunya, Mitsumi Satri Handayani (40), perut ibunya sempat membuncit.

"Kondisi ibu semakin buruk. Sudah beberapa kali dibawa ke RS, tapi belum ada kepastian sikap dari pihak RS terkait penanganan lebih lanjut atas penyakit yang diderita ibu saya, " beber Mitsumi Satri Handayani.

2. Anak bungsu sedih lihat ibunya mondar-mandir ke rumah sakit

advancedfunctionalmedicine.com.au

Penderitaan Menih tak sampai disitu, Mitsumi membeberkan, ibunya sempat bolak balik dirujuk hingga berpindah - pindah rumah Sakit. Namun beberapa RS  menurutnya terkesan kurang serius.

"Ibu saya pernah bolak-balik dirujuk hingga berpindah - pindah rumah sakit. Namun beberapa RS terkesan kurang serius menangani kondisinya. Janganlah dibeda-bedakan penanganan antara yang mampu dan kurang mampu. Sedih rasanya melihat ibu harus mondar mandir dirujuk," katanya.

Bahkan sudah empat rumah sakit yang merujuk Menih. Namun Mitsumi menyebut tak satupun dokter yang berusaha mengoperasi penyakit ibunya.

Ironisnya, menurut Menih pada saat dirujuk yang kesekian kalinya ke salah satu rumah sakit di Medan, pihak RS menyarankan pasien untuk segera pulang, dengan alasan tidak sanggup. "Saat rujukan kedua Ibu saya dicek dan dipulangkan dengan alasan tidak sanggup," ujarnya lagi.

Pihak keluarga tidak putus asa dan kembali membawa Menih ke RSUD di Binjai dengan mengandalkan fasilitas Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Selama dirumah ibu mengeluh sakit, akhirnya kami sekeluarga memutuskan bawa ibu ke rumah sakit lagi. Tapi dirujuk lagi dengan alasan alat operasi gak lengkap," bebernya.

Baca Juga: 12 Orang Tewas Tertimbun Longsor Tambang Ilegal di Madina, 2 Selamat

Berita Terkini Lainnya