Kisah Rian, Bocah 8 Tahun di Medan Bertahan Hidup dengan Gizi Buruk

Tak punya BPJS, Rian butuh uluran tangan

Medan, IDN Times - Seorang bocah bernama Muhammad Rian usia 8 tahun mengalami gizi buruk, dengan berat badan saat ini hanya 7 kilogram. Ia hanya bisa menangis. Rian tinggal bersama Ibu kandung dan ayah sambung (tiri) di Jalan Pukat 1, Aksara Kota Medan.

Risda (34) asal Palembang sang Ibu menceritakan awal mula terjadi gizi buruk pada Rian. Awalnya ia lahir dan tumbuh dengan normal. Namun Rian memang kurang mendapat perhatian. 

Hal ini dengan alasan, Risda sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka berdua dengan profesi sebagai buruh cuci.

"Waktu usia dia 1,8 bulan ngedrop. Awalnya dia sehat normal, sudah pandai jalan,tiba-tiba muntaber (muntah buang air besar) selama 2 hari terus kejang-kejang. Sempat dibawa ke RS Pirngadi," jelasnya.

Menurut Risda, sejak berobat ke rumah sakit, dokter tak pernah menjelaskan hasil atau penyakit apa yang diderita oleh anaknya. Sejak itu Rian semakin kecil dan kurus. Sudah 5 tahun Rian berbahan dengan kondisi memprihatinkan ini.

"Ketika di RS. Pirngadi dia dirawat inap selama 2 minggu lebih. Dokter itu menyuruh berobat jalan karena pasien umum (tanpa BPJS)," tambahnya.

1. Kendala Risda untuk obati anaknya adalah tak miliki uang dan BPJS

Kisah Rian, Bocah 8 Tahun di Medan Bertahan Hidup dengan Gizi BurukMuhammad Rian terkena gizi buruk (IDN Times/Indah Permata Sari)

Namun, lagi-lagi kendala Risda untuk mengobati anaknya ada di ekonomi dan BPJS. Ia dan Rian tak memiliki identitas apalagi kartu kesehatan untuk menjamin mereka. Sehingga, pihak RS menyarankan agar dapat rawat jalan saja.

"Kalau ada bpjs mungkin bisa rawat inap lama. Umum kan berat. Itu pun saya minta bantuan dari orang-orang. Saat itu masih berdua saja ditempat kost yang lama," ucapnya.

Selesai dari RS Pirngadi, Risda mencoba untuk anaknya berobat jalan dan (terapi) kusuk selama sebulan tapi tidak ada perubahan.

"Pernah juga berobat di dokter yang jalan Luri, tapi setiap minum obat susah kayak (seperti) "ayam dipotong" makanya saya takut. Saya berhentikanlah sampai sekarang," ungkapnya.

Baca Juga: Jangan Takut, Tidak Semua Anak Bertubuh Pendek Alami Stunting

2. Risda dulunya TKI dan nikah di Medan lalu diceraikan begitu saja

Kisah Rian, Bocah 8 Tahun di Medan Bertahan Hidup dengan Gizi BurukRisda dan anaknya Muhammad Rian terkena gizi buruk (IDN Times/Indah Permata Sari)

Sebelumnya, latar belakang Risda merupakan seorang TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang sempat bekerja sebagai karyawan di salah satu salon negara tetangga (Malaysia). Namun, nasib berkata lain. Uang hasil tabungan dari kerja selama menjadi TKI habis begitu saja, karena ia menikah dan diceraikan oleh suami pertamanya begitu saja.

Awalnya, ia ke Medan untuk perpanjangan paspor. Tapi, malah luluh dengan asmara hingga menikah dan tertipu oleh lelaki tersebut. Kemudian ia menikah lagi dengan lelaki pilihannya yaitu seorang pengamen.

"Makanya saya dari Malaysia turun ke Medan untuk membuat perpanjangan Visa. Tapi ternyata tertipu," tutur Risda.

"Dia (mantan suami) orang Medan juga, di Jalan Bromo. Saya pernah minta bantuannya cuma 2 kali dibantu terus gak lagi. Sampai saat ini kondisi anak dia tahu seperti ini," jelasnya.

Dikarenakan tidak ada identitas apapun. Dirinya mengaku pernah memasukkan anaknya ke RS. Pirngadi dengan jaminan paspor untuk menebus obatnya karena pasien umum dan sampai saat ini belum mengambil paspornya.

3. Berharap anaknya bisa pulih kembali meski tak normal seperti anak pada umumnya

Kisah Rian, Bocah 8 Tahun di Medan Bertahan Hidup dengan Gizi BurukSuasana tempat tinggal keluarga Risda (IDN Times/ Indah Permata Sari)

Dirinya berharap, anak semata wayang dia ini bisa pulih kembali meski tak normal seperti anak pada umumnya.

"Gak normal kayak anak lain juga gak apa, yang penting dia pandai kalau kita panggil dia senyum. Dia dengar apa yang diomongi tapi dia gak bisa cakap. Duduknya disenderkan tapi harus dipegangi. Kalau minta makan atau lainnya dia hanya bisa nangis," ungkapnya penuh haru.

"Kalau kakinya diangkat tandanya dia mau tidur," ujar Risda.

Saat ini, ia hanya berharap belas kasihan orang-orang untuk kesembuhan putranya.

Baca Juga: Larangan Ekspor Migor, Harga Sawit di Sumut Terjun Bebas

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya