TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Bahan  Pangan Naik, Pedagang Kaki Lima di Binjai Menjerit

Sedikit mengurangi kualitas panganan

Salah satu pedagang panganan yang mengeluhkan harga bahan baku panganan (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Binjai, IDN Times - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di Kota Binjai, mengeluh. Beberapa hari belakangan ini harga sejumlah bahan pangan mengalami lonjakan yang cukup signifikan.

Akibat kenaikan harga bahan pangan, mau tidak mau mereka pun harus mengurangi kualitas panganan jajan yang mereka buat.

1. Harga tinggi, pedagang harus menguras kantong lebih dalam

Pedagang sedang menjajahkan panganan (IDN Timès/ istimewa)

Seperti yang diungkapkan Awi (47), pedagang roti cakwe di kawasan Jalan Veteran, Kelurahan Tangsi, Kecamatan Binjai Kota, Rabu (4/3). Dirinya merasakan lonjakan harga bahan baku cukup menguras kocek kantong.

Menurutnya, lonjakan harga paling signifikan dialami komoditi gula pasir. Saat ini harganya berkisar Rp15.500 hingga Rp16 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp11  ribu sampai Rp11.500  per kilogram.

Sementara itu, harga tepung terigu merk Cakra Kembar juga naik dari Rp188 ribu menjadi Rp 198 ribu per karung ukuran 25 kilogram. "Kami sendiri tidak tahu kenapa naik," kata dia.

2. Harga tidak stabil, produk bahan baku diganti

Pedagang sedang menawarkan dagangannya (IDN Times/ istimewa)

Di sisi lain, harga komoditi minyak goreng dan telur ayam cenderung tidak stabil dalam sepekan terakhir. Saat ini, harga minyak di kisaran Rp11.500,- hingga Rp12 ribu per kilogram.

Sedangkan harga telur ayam berkisar Rp1.300,- hingga Rp1.400 per butir, dan kemungkinan akan terus melonjak menjelang bulan suci Ramadan.

"Untuk menyiasatinya, kita terpaksa ganti produk bahan baku roti dengan merk lain, yang kualitasnya relatif sama, terutama mentega," terang Awi.

Berita Terkini Lainnya