Dua Sampan Tabrakan di Tengah Laut, Satu Nelayan Tewas
Sampan minim penerangan jadi penyebabnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Langkat, IDN Times - Dua sampan nelayan tradisional bermesin tabrakan di tengah laut Kecamatan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara atau tepatnya diseputaran Paluh Medan. Akibat insiden itu, seorang nelayan dikabarkan meninggal dunia sesaat kejadian akibat terjatuh.
Korban tewas diketahui bernama Rahmat alias Amat Leboy (42) warga Dusun II, Desa Kelantan, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
"Iya, ada warga kami yang meninggal akibat insiden tabrakan di tengah laut. Kini korban sudah dikebumikan di TPU sekitar desa," kata Kades Kelantan Iqbal, Selasa (9/6).
Baca Juga: [UPDATE] Terus Bertambah, Pasien Corona di Sumut Jadi 619 Orang
1. Minimnya penerangan, mengakibatkan kedua kapal tradisional saling hantam
Peristiwa nahas itu, menurut dia, terjadi Selasa sekitar pukul 02.00 dinihari. Diduga akibat minimnya penerangan sampan membuat keduanya saling hantam. Korban terpental dan jatuh kedalam air serta terlilit propoller (baling-baling) sampan.
"Selama ini nelayankan hanya memanfaatkan senter untuk memberi kode ditengah laut. Jikapun ada penerangan, hanya seadanya saja dan kemungkinan lain karena kelalaian keduanya. Sehingga tabrakan tidak bisa terhindar," terang dia.
Baca Juga: [LINI MASA] Perkembangan Terkini Wabah Virus Corona di Sumatera Utara