Yuk Lawan Corona! Jangan Buru-buru Minta Lockdown
Sudah ada 8 kasus corona yang sembuh kok!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Penyebaran virus corona termasuk sangat cepat di Indonesia. Data terakhir, sudah ada 117 kasus pasien corona yang sedang ditangani di Indonesia.
Bahkan, kabar terakhir Menteri Perhubungan Budi Karya dinyatakan positif terkena virus corona.
Sedangkan, kasus di Sumatera Utara, ada 18 orang pasien yang masuk dalam kategori ODP (Orang Dalam Pemantauan).
Berdasarkan data peta Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE, hingga Senin, 16 Maret 2020, tercatat 169.387 orang yang sudah terinfeksi virus corona, yang tersebar di 142 negara. Atau, tiga perempat atau 72,8 persen dari total 195 entitas negara di dunia telah menyatakan adanya virus corona Covid-19.
Kepanikanpun muncul, bahkan sempat agar menyerukan lockdown.
Namun, politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumatera Utara Samuel Marpaung mengatakan untuk menetapkan status lockdown, pemerintah sebaiknya jangan terburu-buru mengambil keputusan itu.
Namun, terlebih dahulu mempertimbangkan kesiapan negara dan masyarakat, apakah sudah siap lockdown (mengunci akses masuk dan keluar untuk pencegahan penyebaran virus corona).
“Kalau dinyatakan lockdown, sudah siapkah kita nanti ekonomi kita bakal terdampak atau bisa turun? Sekarang aja kondisi global maupun negara kita sedang mengalami kelesuan, bagaimana nanti kalau dinyatakan lockdown?” kata Samuel, Senin (16/3).
Baca Juga: [BREAKING] Pemkab Simalungun Berencana Liburkan PNS Karena Corona
1. Libur sekolah dan PNS jangan disalahgunakan
Menurut Samuel, masyarakat Indonesia, khususnya di Sumatera Utara, sebaiknya mengikuti instruksi yang telah disampaikan oleh pemerintah saat ini terkait antisipasi penyebaran virus corona. Misalnya, mulai dari hal yang paling mudah dilakukan yaitu rajin mencuci tangan dan menggunakan masker.
Jika pun ada upaya lain untuk mencegah penyebarannya, seperti belajar, bekerja dan beribadah dari rumah, seperti yang sudah disampaikan Presiden Jokowi, Minggu (15/3), jika memang situasi mengharuskan solusi itu.
“Menurut saya, aturan itu tidak ada masalah, sepanjang itu bisa menjadi solusi terbaik, lebih baik mencegah penularan itu sejak awal. Namun, jangan pula itu disalahgunakan, orang kota malah memanfaatkannya untuk pulang ke kampung, yang malah berpotensi meningkatkan penyebaran virus, jika memang diharuskan di rumah, tetaplah di rumah,” jelasnya.
Baca Juga: Sempat Bertemu Menhub Budi Karya, Gubernur Edy Periksa Kesehatan