TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tapsel Perlu Bangun Perbatasan dan Ruang Ekonomi Sipirok-Batangtoru

Wabup Rasyid Dongoran: Demi masa depan pembangunan Tapsel

Ilustrasi infrastruktur (IDN Times/Arief Rahmat)

Tapanuli Selatan, IDN Times – Kabupaten Tapanuli Selatan terdiri dari 15 kecamatan dan satu kota administratif, merupakan salah satu kabupaten terbesar di Sumatera Utara.

Dilihat dari kontribusi sektoral, sektor pertanian masih merupakan sektor utama di daerah dimana pada tahun 2020 kontribusinya mencapai 39 persen, diikuti sektor jasa sekitar 36,55 persen dan sektor pengolahan sekitar 24,45 persen.

Namun kebijakan pembangunan di Tapsel masih diarahkan untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dengan titik berat pada sektor pertanian terutama untuk pemenuhan kebutuhan pokok pangan. Sektor lainnya terlihat masih diabaikan.

Lantas apa yang harus dilakukan oleh Pemkab Tapanuli Selatan untuk pembagunan masa depan di Tapsel?

Baca Juga: Eksklusif: Sarah Panjaitan Akan Nyanyikan Lagu O Tano Batak di Chicago

1. Pembangunan Akses Jalan yang baik di seluruh titik masuk dan keluar perbatasan antar kabupaten

Wakil Bupati Tapanuli Selatan Rasyid Assaf Dongoran, M.Si (Dok. Pribadi)

Rasyid Assaf Dongoran, Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara yang saat ini sebagai  Wakil Bupati Tapanuli Selatan membeberkan kedepan butuh  tiga hal penting  yang akan menjadi kebutuhan percepatan ekonomi Tapsel.

Pertama, Pembangunan Akses Jalan yang baik di seluruh titik masuk dan keluar perbatasan antar kabupaten. Sehingga masyarakat yang tinggal di beberapa desa perbatasan Tapsel dengan kabupaten sebelahnya bisa bersemangat untuk berproduksi pada sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan.

Menurutnya jika kedepan ini bisa dilakukan percepatan dan tentunya kualitas akses Jalan yang lebar dapat dilalui oleh Truk pengangkut hasil bumi. Dengan begitu hasil bumi akan gampang dijual ke kabupaten di luar  Tapsel, pada gilirannya uang dari Luar Tapsel akan mengalir ke Dalam wilayah Tapsel khusus wilayah pinggiran.

“Hal ini disebut penciptaan spot-spot pertumbuhan ekonomi di pinggiran wilayah Tapsel , tentu hal ini dirancang dan dilaksanakan bukan dalam perpektif sekedar bangun infrastruktur jalan  aspal atau rabat beton semata, kita harus mempertimbangkan pola alur jalan tersebut mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah pinggiran dari produksi hasil bumi dan berakibat pada keunggulan efisiensi biaya transport produk kita keluar Tapsel. Finalnya harga hasil bumi kita dapat bersaing (gampang laku & harga menguntungkan ) dibandingkan dengan kabupaten lain,” kata Rasyid, Senin (16/1/2023).

2. Dibutuhkan pengembangan wilayah Sipirok

Wakil Bupati Tapanuli Selatan Rasyid Assaf Dongoran (Kiri) (Dok. IDN Times)

Kedua, dibutuhkan pengembangan wilayah Sipirok yang selama ini hanya terkesan ‘Pasar Sipirok Semata’. Di masa depan Pasar Sipirok akan menjadi kota legenda yang ramah budaya dan modern, misalkan kita fokus kan untuk pariwisata berbudaya seni san kuliner .

Dalam Konteks Pengembangan wilayah ekonomi perkotaan maka kedepan mendesak  dikembangkan wilayah Sipirok sebagai segi 5 ekonomi , misalkan dari Pasar Sipirok ke Bunga bondar  Arse dan dibuka jalan lebar menbus ke Tabusira dan berbelok lagi  ke arah Markas Brimob , kemudian kembali ke Pasar Sipirok.

Segi 5 wilayah pengembangan ekonomi perkotaan  ini  merupakan ruang wilayah ekonomi baru yang  ramah lingkungan , dibutuhkan pelebaran jalan-jalan dan perlindungan sungai sungai, pada gilirannya arah pertumbuhan ekonomi pemukiman perumahan rakyat, perkantoran swasta, Gedung-gedung pendidikan, pasar industri kecil dan terminal perdagangan dan penumpang dari Pasar Sipirok ke Terminal Tabusira dan Ke Terminal Gunung Tua (Kabupaten Tetangga).

Sehingga pengembangan kota 10-20 tahun kedepan  akan terus menjauh dari Cagar Alam  Dolok Sibual Buali yang kebetulan juga sebagai gunung aktif volkanik. Pada masa depan kawasan  sekitaran Sibual Buali tetap lestari sebagai hutan dan perkebunan rakyat, hilangnya desakan kebutuhan ruang tinggal masyarakat ke arah gunung Sibual buali .

"Nah, jika 5 segi ini terjadi maka berpengaruh positif pada kecamatan Angkola timur dan Angkola Selatan, sebagai buffer Ruang Ekonomi Perkotaan Sipirok dan Ruang Ekonomi Perkotaan Batangtoru.  Dan paling penting  kemudian jarak tempuh antara kota sipirok ke Bandara Aek Godang hanya lah 30 menit saja, ini  Kebutuhan pembangunan masa depan ini , akan berdampak pada putaran ekonomi yang baik, sebagai kabupaten produksi dan berkinerja, bukan mengandalkan putaran ekonomi konsumtif semata,” terangnya.

Baca Juga: Ini Empat Jenis Penyu Langka yang Ada di Muara Upu Tapsel

Berita Terkini Lainnya