Tambang Martabe Perkuat Komitmen Pelestarian Keanekaragaman Hayati
PTAR sudah kantongi berbagai penghargaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tapanuli Selatan, IDN Times - PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe menegaskan komitmen untuk terus berkontribusi terhadap pelestarian keanekaragaman hayati yang ada di sekitar wilayah operasional tambang.
Beberapa di antaranya yakni melalui kajian yang bekerja sama dengan para ahli dan peneliti lingkungan independen, pelaksanaan Kode Praktik Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan pemantauan rutin flora dan fauna.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Hubungan Eksternal PTAR Sanny Tjan disela-sela penutupan, sekaligus acara puncak Seminar Hari Lingkungan Hidup 2021 bertema Keanekaragaman Hayati yang Lestari adalah Kunci.
Seminar ini dihadiri oleh Bupati Tapanuli Selatan H. Dolly Putra Parlindungan Pasaribu, S.Pt.,M.M., Kepala Inspektur Tambang Direktur Tambang Ditjen Minerba Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM) Dr. Lana Saria, M.Sc., Kepala Dinas ESDM Provinsi Sumatra Utara Ir. Zubaidi M.Sc., dan Senior Manager Processing PTAR Wira Dharma Putra.
Seminar menghadirkan dua pembicara yakni Inspektur Tambang Ahli Muda KESDM Jajat Sudrajat, ST, M.Sc., dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumut dr. Tengku Amri Fadli, M.Kes., dan dimoderatori oleh Manager Environmental PTAR Mahmud Subagya.
Baca Juga: Tambang Emas Martabe Bantu Pengembangan Kapasitas Guru di Batangtoru
1. Menerapkan bisnis yang berkelanjutan dan memenuhi kewajiban dari pemerintah
Sanny menjelaskan sebagai pertambangan emas berkelas dunia dan menerapkan bisnis yang berkelanjutan, pengelolaan lingkungan di Tambang Emas Martabe hingga saat ini sudah memenuhi seluruh kewajiban oleh pemerintah pusat dan daerah, meliputi berbagai aspek seperti pengelolaan air, tailings, pemantauan udara, hingga rencana penutupan tambang yang aman dan stabil.
"Melalui Kode Praktik Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, operasional kami diharapkan mampu mengurangi dampak dan berkontribusi terhadap pelestarian keanekaragaman hayati," jelas Sanny.
Kode Praktik Pengelolaan Keanekaragaman Hayati merupakan aturan ketat perusahaan di antaranya seluruh karyawan dan kontraktor dilarang berburu dan menangkap hewan liar di area operasional Tambang Emas Martabe. Aturan ini juga memastikan praktik rehabilitasi lahan setelah digunakan, serta pembukaan lahan baru agar meminimalisasi gangguan terhadap kehidupan hewan liar.
Bahkan, tak hanya keanekaragaman hayati di darat, tapi juga di Sungai Batangtoru terus dijaga yakni dengan penelitian dan pemantauan independen dari Universitas Sumatera Utara (USU) secara berkala. Pemantauan dan pengawasan pengaliran air sisa proses Tambang Emas Martabe ke Sungai Batangtoru melibatkan Tim Terpadu yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan.
Baca Juga: Empat Pelindo akan Berintegrasi, Ini Manfaatnya untuk Ekonomi Nasional