Penting Memahami Etika Digital Agar Tidak Merusak Norma Kemanusiaan
Belajar itu tidak mengenal umur, lho!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tapanuli Utara, IDN Times - Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara kembali bergulir dengan tajuk “Menjadi Pendidik Cerdas dan Cakap Digital”.
Dihadiri oleh sekitar 620 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Eval Wari, ACC, Secretary General International Coaching Federation (ICF) Indonesia dan CEO Leadership Resources Indonesia; Dian Ikha Pramayanti, S.Pt., M.Si, Dosen dan Penulis; Rudyanto Sinaga, M.Si, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Humbang Hasundutan; dan Dr. Junita Friska, M.Pd, Akademisi/Peneliti dan Pemerhati Pendidikan.
Pada sesi pertama, Eval Wari, ACC menyampaikan orang yang buta huruf bukan mereka yang tak bisa membaca, tetapi orang orang yang tidak bisa mempraktekkan learn, unlearn, relearn. Karena kita mengalami transformasi. Sekarang manusia berada di era digital.
“Dibutuhkan sekali untuk kita adaptasi. Kita harus bisa menghadapi perubahan tersebut,” katanya
1. Internet sehat sangat penting agar dapat memaksimalkan penggunaan internet
Giliran pembicara kedua, Dian Ikha Pramayanti mengatakan dengan meningkatnya penggunaan aplikasi di dunia digital, hal itu tidak hanya memberikan manfaat, tetapi juga ada hal yang perlu kita perhatikan.
Maka internet sehat sangat penting agar dapat memaksimalkan penggunaan internet secara bijak dan memunculkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif. Sehingga tercipta masyarakat yang cerdas dan produktif.
Baca Juga: Gudang Kita, Coffee Shop Unik dari Tumpukan Kayu Bekas