TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pasca Bentrok Warga vs Preman di Bahorok, Forkopimcam Cari Jalan Damai

Seorang anggota preman tewas

Sebuah mobil terlihat terbakar akibat amuk warga kepada sekumpulan preman (Dok.IDN Times/istimewa)

Langkat, IDN Times - Pasca bentrok antar kelompok preman dan ratusan masyarakat di Desa Tanjung Lenggang, Kelurahan Pekan Bahorok, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat. Pertemuanpun dilakukan guna mencari solusi dan penyelesaian masalah.

Hasil musyawarah tersebut yaitu bahwa pihak Forkopimcam Bahorok akan berusaha meredam situasi pasca bentrok. Mengingat lokasi bentrok berdekatan dengan objek wisata Bukit Lawang. Pertemuan sendiri dilakukan di Aula Kantor Camat Bahorok, Sabtu (11/1) siang.

Baca Juga: Bobby Nasution Ingin Kembalikan Identitas Kota Medan Lewat Sungai Deli

1. Bentrok preman dan ratusan masyarakat, seorang anggota preman berisnisial A meninggal dunia

Warga Desa Tanjung Lenggang mengamuk kepada sekumpulan preman (Dok.IDN Times/istimewa)

Selain menyebabkan kerugian material berupa mobil, sepeda motor dan gubuk milik A, yang dibakar masyarakat. Ternyata diketahui salah seorang anggota A, meninggal dunia sesaat usai mendapat perawatan. Korban tewas diketahui bernama Pendi (38). Pria ini disebut-sebut rekan preman berinisial A.

"Atas meninggalnya salah seorang warga, keluarga korban telah melaporkan kejadian itu ke Polres Langkat," ucap Camat Bahorok, Dameka Putra Singarimbun,

Menurut Dameka, akibat dari kejadian itu, selain seorang warga meninggal dunia. Akibat aksi massa yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tanjung Lenggang. Dua orang juga mengalami luka lebam atas pemukulan yang di lakukan oleh masyarakat. "Gojo Tarigan dan Ahmad," ucap Dameka, saat ditanya siapa orang yang mengalami luka lebam.

Sedangkan kerugian materil, kata Dameka Putra Singarimbun, adalah 1 unit mobil Taft GT, Nopol Bk 118 ZO, warna hitam, serta 1 gubuk milik Khairul alias Along yang habis terbakar.

2. Muspika siap bantu selesaikan masalah

Warga Desa Tanjung Lenggang mengamuk kepada sekumpulan preman (Dok.IDN Times/istimewa)

Tidak hanya itu, lanjut Dameka, Muspika juga siap membantu dalam penyelesaian masalah tersebut. Seperti akan meredam masalah serta menghimbau kepada masyarakat untuk bisa menahan diri. Agar permasalahan ini tidak meluas kemana-mana. Mengingat lokasi bentrok berdekatan dengan kawasan wisata Bukit Lawang.

"OKP memang dilarang di Kecamatan Bahorok karena selalu meresahkan warga masyarakat," kata Dameka, sembari menambahkan jika harus meaktifkan kembali Pos Kamling untuk menjaga keamanan dan ketertiban wilayah.

Baca Juga: Ibu dan Bayinya Diduga Disandera, Massa Ngamuk dan Bakar Markas Preman

Berita Terkini Lainnya