TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Memasyarakatkan Literasi Digital Lewat Dongeng dan Story Telling

Ada tiga manfaat menakjubkan dari dongeng

IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Langkat, IDN Times - Orang tua harus banyak bercerita dan mengobrol dengan anak. Karena anak-anak lebih senang di ceritakan sesuatu seperti di dongeng. Dongeng menjadi sebuah proses belajar yang sangat menyenangkan untuk anak-anak.

“Mereka juga merasa diperhatikan karena dongeng merupakan dua arah dengan bahasa yang sederhana,” ujar Nandadieva Shahannaz saat menjadi key opinion leader dalam webinar Gerakan Nasional Literasi di Kabupaten Langkat dengan tema “Memasyarakatkan Literasi Digital Melalui Dongeng dan Story Telling.

1. Ada tiga manfaat menakjubkan dari dongeng

Ilustrasi edukasi protokol kesehatan virus corona (COVID-19). ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Kepala Divisi Program Yayasan Sekolah Istana Hati Kita, Ridho Pratama memaparkan Story telling merupakan salah satu metode yang digunakan oleh orang tua dan guru untuk menyampaikan pesan kebaikan dalam suatu cerita.

Karena ada tiga manfaat yang menakjubkan  ketika bercerita yaitu membangun karakter anak, media pembelajaran anak, menangani situasi dan kondisi anak.

2. Dongeng merupakan hasil rekayasa imajinatif, dengan alur ceritanya sederhana dan mengandung pesan mulia

IDN Times/Lia Hutasoit

Ketua Kampung Dongeng Sumatera Utara, Indriani mengaku kerap menggunakan properti boneka mempresentasikan tentang dongeng. Menurutnya dongeng merupakan hasil rekayasa imajinatif, dengan alur ceritanya sederhana dan mengandung pesan mulia bermakna, tapi tidak benar-benar terjadi.

Persiapan yang harus dilakukan adalah naskah cerita yaitu membuat atau memilih. Tentukan tema cerita misalnya percaya diri, pembelajaran, kemandirian, inisiatif, dan pantang menyerah.

“Sesuaikan dengan usia anak, menyesuaikan durasi cerita. Kedua, menyiapkan alat peraga bila diperlukan, ketiga berlatih secukupnya (olah vocal, olah gerak, olah bahasa, olah media) dan yang keempat adalah menyiapkan tempat bercerita,” jelasnya.

Sedangkan Akademisi dan Peneliti Literasi Media dan Budaya Digital Dr. (cand) Fakhrur Rozi memaparkan ancaman yang muncul di dunia digital adalah kejahatan internet seperti pornografi, perjudian, hoax, penipuan, pelecehan, cyberbullying, ujaran kebencian, dan radikalisme.

Ancaman di internet merupakan spam, spyware, malware, phishing, hacker, cracker. Jadilah millennial yang cerdas digital yang pertama adalah komunikasi dan berempati, lalu BTS (baca, tulis, dan share).

Baca Juga: Coba Lakukan 5 Hal Ini untuk Hilangkan Sifat Pemarah

Berita Terkini Lainnya