Ricky Anthony: KPK Harus Awasi Anggaran Penanganan Corona di Sumut
"Jangan sampai bencana corona menjadi ajang korupsi"
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
MEDAN, IDN Times - Di tengah wabah COVID-19, penganggaran dan pengelolaan anggaran tidak lagi melalui mekanisme pembahasan di DPRD yang seperti biasa dilakukan.
Pasalnya, Peraturan Perintah Pengganti Undang-undang (Perpu) penanganan Virus Corona yang diterbitkan oleh Presiden Joko Widodo menjadikan Pemerintah Daerah memiliki kewenangan mengatur anggaran dengan semaunya. Yang pastinya, potensi penyalahgunaan anggaran negara dalam penanganan wabah COVID-19 ini sangat rentan terjadi.
Kekhawatiran tersebut diungkapkan oleh Ricky Anthony, Anggota DPRD Sumut Fraksi Partai NasDem. "Jangan sampai bencana ini menjadi ajang korupsinya para pejabat kotor dan pengusaha hitam," ungkapnya kepada IDN Times, Minggu (3/5).
Baca Juga: Kronologis Kisruh Tenaga Medis COVID-19 VS Gugus Tugas Sumut
1. Masyarakat di Sumut mulai frustasi
Ricky Anthony menceritakan hasil pengamatannya di lapangan bahwa masyarakat belum merasakan dampak nyata hasil kerja Pemprov Sumut dalam penanganan wabah COVID-19 di Sumatera Utara.
Kinerja Pemerintah, tambah Ricky, hanya sebatas memberi imbauan agar masyarakat berdiam diri dirumah saja. Sementara banyak masyarakat Sumut kini kehilangan penghasilan, bahkan kehilangan pekerjaannya.
"Masyarakat kita sudah frustasi, bisa jadi masyarakat Sumut ini mati karena kelaparan, bukan karena Virus Corona. Jangan Sampai," tegasnya.
Baca Juga: Warga Terdampak COVID-19 Tidak Dilayani, Lapor ke Ombudsman