Jadikan Medsos Untuk Sarana Tingkatkan Demokrasi dan Toleransi
Demokrasi tidak harus berupa ujaran kebencian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Gerakan Nasional Literasi Digital menggelar Webinar di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara dengan mengusung tema “Medsos Sarana Meningkatkan Demokrasi dan Toleransi”.
Pada webinar yang menyasar target segmen mahasiswa serta masyarakat umum ini dihadiri 326 peserta daring. Ada empat narasumber yang berkompeten mengisi webinar ini. Di antaranya Doni Yusri, seorang Dosen dan Praktisi, Dr. Teguh Widodo, Peneliti Sosial Demografi di BKKBN, Dr. Sugeng Wanto, seorang Praktisi Pendidikan dan Dosen FUSI UINSU, dan Dadang Darmawan, S.Sos, M.Si Dosen Fakultas ISOPOL UMA.
Yuk simak pembahasannya:
Baca Juga: Perempuan Harus Memastikan Perlindungan Identitas di Dunia Digital
1. Demokrasi tidak harus berupa ujaran kebencian
Pada Sesi pertama tampil Dr.rer.nat. Doni Yusri memaparkan pada saat inilah kita harus menjadi agen sosial dan agen perubahan politik. Demokrasi tidak bisa kita lepaskan dari kegiatan politik, tetapi demokrasi tidak harus berupa ujaran kebencian.
Sedangkan Teguh Widodo menjelaskan Undang-undang ITE membatasi gerak ekspresi sosial supaya tidak menimbulkan keresahan, tidak menimbulkan kegaduhan, tidak merugikan orang lain, tidak memburuk-burukan orang lain, dan tidak melanggar tata norma dan etika.
Baca Juga: Jangan Lupakan Sejarah! Ini 12 Sosok Pahlawan Nasional dari Sumut