TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dadang Pasaribu: Harusnya Semua Caleg Punya Visi yang Sama

Ada 3 hal sangat mendesak untuk diperbaiki di Indonesia

IDN Times/Istimewa

Padangsidempuan, IDN Times - Pengamat politik, Dadang Darmawan Pasaribu, menyebut semua calon legislatif baik DPR maupun DPD harusnya memiliki visi yang sama.

Yaitu seperti yang termaktub dalam alinea kedua Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah untuk menjadi bangsa yang "merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur".

Musababnya, keempat hal tersebut merupakan cita-cita pendiri bangsa saat Kemerdekaan Indonesia.

"Ini cita-cita pendahulu-pendahulu kita. Duduk di parlemen tentunya merupakan salah satu cara mewujudkan impian itu. Jadi semua caleg harus mempunyai visi yang sama, yaitu bersatu, berdaulat, adil dan makmur," ujar Dadang saat berdialog dengan mahasiswa di Kota Padangsidempuan, Sumatera Utara, Jumat (22/3) malam.

Baca Juga: Kamu Harus Tahu! Ini Tahapan Sebelum dan Sesudah Mencoblos Surat Suara

1. Pendidikan yang berkenaan dengan kecerdasan dan moral

IDN Times/Istimewa

Dadang mengatakan yang membedakan para caleg hanya pada misi dan programnya. Cara mewujudkan visi dan cita-cita bangsa tergantung masing-masing caleg melihat persoalan didaerahnya.

Menurut Dadang dari yang dilihatnya didaerah-daerah, ada tiga hal yang sangat mendesak untuk diperbaiki.

Pertama, menyangkut pendidikan. Namun pendidikan yang dimaksud bukan hanya berkenaan dengan kecerdasan, tapi juga menyangkut moral.

Pendidikan moral menjadi penting karena jika seseorang hanya memiliki kecerdasan kognitif, maka orang tersebut justru tidak dapat memakainya untuk membantu masyarakat banyak. Terlihat dari banyaknya politisi khususnya yang tersangkut berbagai kasus pidana. Hal tersebut memperlihatkan bagaimana pendidikan moral menjadi benteng seseorang dalam bersikap.

2. Kesehatan jasmani dan mental

IDN Times/Istimewa

Kedua, hal yang menurut Dadang juga cukup penting mengenai kesehatan. Senada dengan pendidikan, kesehatan juga tidak hanya meliputi pendidikan jasmani, melainkan menyangkut pula kesehatan mental.

Jika pendidikan moral menjadi pengetahuan akan baik dan salahnya bertindak, maka kesehatan mental merupakan aktualisasi dalam mengontrol tindakan.

"Banyak kita lihat orang yang korupsi misalnya, fisiknya sehat-sehat. Tapi kenapa dia korupsi? Itu karena mentalnya terganggung," ungkap Dadang yang juga mantan akademisi FISIP Universitas Sumatera Utara tersebut.

Baca Juga: Pemilu Sebentar Lagi, Yuk Cek Nama Kamu Sudah Masuk DPT atau Belum

Berita Terkini Lainnya