Cegah Perusakan Hutan, CI Bikin Program CSL-Pemberdayaan Petani Sawit
Petani sawit harus lestarikan lingkungan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tapanuli Selatan, IDN Times – Dalam rangka membangun bentang alam yang berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) secara konsisten menyelenggarakan program pemberdayaan terhadap petani sawit mandiri.
Nassat Idris, Senior Director Terrestrial Program Conservation International Indonesia (CI), menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk mencegah adanya pembukaan lahan baru atau perambahan hutan lindung untuk lahan sawit. Serta meningkatkan produktivitas sawit petani dari lahan yang sudah ada.
“Kegiatan ini diperlukan karena hutan di Tapsel sudah banyak dirambah dan beralih menjadi perkebunan kelapa sawit, sehingga fungsi hutan sebagai tangkapan air dan mencegah longsor pun menjadi berkurang. Program ini perlu dilakukan secara komprehensif agar ke depannya tidak akan ada lagi perambahan dan produksi (sawit) bertambah,” ungkapnya dalam acara launching program CSL-Pemberdayaan Petani Sawit yang berlangsung di Kantor Kecamatan Muara Batang Toru beberapa waktu lalu.
1. Berharap agar petani dapat berkebun secara lestari dan lingkungan
Sebagai kecamatan yang memproduksi sawit terbesar di Tapanuli Selatan, petani sawit di Kecamatan Muara Batang Toru, Batang Toru, Angkola Sangkunur, dan Angkola Selatan pun tidak terlepas dari program pemberdayaan ini.
“Sekitar 90 persen masyarakat di kecamatan ini (Muara Batang Toru) adalah petani sawit. Melalui kegiatan ini, kami berharap agar petani dapat berkebun secara lestari dan lingkungan di sini tetap terjaga,” ujar Abdul Gani Lingga selaku Camat Muara Batang Toru.
Baca Juga: Cegah Kerusakan Hutan, Warga Binasari Dilatih soal Sawit Berkelanjutan