TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cegah Perusakan Hutan, CI Bikin Program CSL-Pemberdayaan Petani Sawit

Petani sawit harus lestarikan lingkungan

Ilustrasi Petani Sawit (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Tapanuli Selatan, IDN Times – Dalam rangka membangun bentang alam yang berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) secara konsisten menyelenggarakan program pemberdayaan terhadap petani sawit mandiri.

Nassat Idris, Senior Director Terrestrial Program Conservation International Indonesia (CI), menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk mencegah adanya pembukaan lahan baru atau perambahan hutan lindung untuk lahan sawit. Serta meningkatkan produktivitas sawit petani dari lahan yang sudah ada.

“Kegiatan ini diperlukan karena hutan di Tapsel sudah banyak dirambah dan beralih menjadi perkebunan kelapa sawit, sehingga fungsi hutan sebagai tangkapan air dan mencegah longsor pun menjadi berkurang. Program ini perlu dilakukan secara komprehensif agar ke depannya tidak akan ada lagi perambahan dan produksi (sawit) bertambah,” ungkapnya dalam acara launching program CSL-Pemberdayaan Petani Sawit yang berlangsung di Kantor Kecamatan Muara Batang Toru beberapa waktu lalu.

1. Berharap agar petani dapat berkebun secara lestari dan lingkungan

Sebagai kecamatan yang memproduksi sawit terbesar di Tapanuli Selatan, petani sawit di Kecamatan Muara Batang Toru, Batang Toru, Angkola Sangkunur, dan Angkola Selatan pun tidak terlepas dari program pemberdayaan ini.

“Sekitar 90 persen masyarakat di kecamatan ini (Muara Batang Toru) adalah petani sawit. Melalui kegiatan ini, kami berharap agar petani dapat berkebun secara lestari dan lingkungan di sini tetap terjaga,” ujar Abdul Gani Lingga selaku Camat Muara Batang Toru.

2. Menciptakan rantai pasok yang berkelanjutan

Program pemberdayaan petani sawit mandiri ini didukung oleh Unilever yang juga mempunyai visi dalam membangun rantai pasok sawit yang berkelanjutan. Sebagai perusahaan multinasional yang produksinya digunakan lebih dari 190 negara, Unilever sangat mendukung para petani di Tapanuli Selatan untuk mendapatkan sertifikasi sawit yang berkelanjutan.

“Tren sustainability akan terus tumbuh ke depannya. Maka dari itulah, kami ingin sawit yang diperoleh memang berasal dari kebun yang bersertifikasi dan dikelola secara bijak oleh petani,” tambah Achmad Adhitya selaku Sustainable Sourcing Senior Manager Unilever.

PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) yang juga menjadi pemasok sawit bagi Unilever sangat mendukung dengan adanya program ini dan berharap agar penerapan sawit berkelanjutan dapat memberikan dampak terhadap kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.  

“Melalui penerapan praktik sawit yang berkelanjutan, kami (PTPN III) berharap agar kegiatan tersebut dapat berdampak pada prosperity (kesejahteraan), people (masyarakat), dan planet”, ungkap Kuller Siregar, Sustainability Manager PTPN III.

Baca Juga: Cegah Kerusakan Hutan, Warga Binasari Dilatih soal Sawit Berkelanjutan

Berita Terkini Lainnya