Bertemu MUI, Rahudman Minta Pembangunan Islamic Centre Dilanjutkan
Pengurus baru MUI Medan rutin lakukan silaturahmi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Doktor H Hasan Matsum MAg terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan dalam Musyawarah Daerah (Musda) VIII pada 30 Maret 2021. Sebulan kemudian, kepengurusan baru MUI Medan dikukuhkan.
Salah satu program kepengurusan baru adalah menjalinkan silaturahmi rutin dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintahan.
Kamis (28/10/2021), Hasan Matsum beserta jajaran kepengurusan MUI Medan bersilaturahmi dengan Wali Kota Medan periode 2010-2013, Rahudman Harahap.
Apa saja yang di bahas?
Baca Juga: QRIS, Bikin Infaq Sedekah Lebih Mudah dan Tingkatkan Ekonomi Syariah
1. Pembangunan Islamic Centre harus dimulai sekarang
Hasan Matsum mengungkapkan tujuan kedatangan MUI Medan ke kediaman Rahudman Harapan untuk menjalin silaturahmi sekaligus meminta masukan dari mantan Wali Kota Medan ini untuk program MUI kedepan. Silaturahmi ini juga wujud kolaborasi yang dilakukan MUI Medan.
"Kita saat ini mengembangkan satu model membangun kekuatan umat, membangun kerja sama atau kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk tokoh masyatakat seperti Pak Rahudman ini," katanya.
Menurutnya dari silaturahmi ini, banyak masukan dan ide-ide cemerlang dari Rahudman yang bisa dituangkan dalam program kerja. Target akhirnya adalah untuk membangun kemaslahatan umat.
Salah satu yang menjadi topik pembahasan adalah terkait mandegnya pembangunan Islamin Centre Medan. Padahal lahan seluas 21 hektare sudah dibeli dan tinggal memulai pembangunan. Rencana awal luasnya 40 hektare yang akan disiapkan.
Namun proses jual beli terhambat karena 19 hektare di antaranya lahan tanpa alas hak. Sehingga yang bisa dibeli hanya 21 hektare. Di lahan ini nantinya akan dibangun asrama untuk pendidikan kader ulama, pusat pelatihan, dan kegiatan keislaman lainnya.
"Pada saat kepemimpinan Pak Rahudman lahan itu sudah dibeli seluas 21 hektare di kawasan Martabung. Namun pembangunan tidak dimulai karena berbagai kendala," ujarnya.
Rahudman menanggapi bahwa pembangunan harus dimulai. Karena jika tidak dimulai sekarang, maka pembangunan tidak akan pernah terjadi.
"Itu kan lahan sudah kita beli dulu, memang semenjak saya tidak menjabat sebagai wali kota akhirnya terhenti. Sekarang pembangunan harus dimulai, lakukan saja peletakan batu pertama sambil berjalan mencari anggaran dari Pemko Medan dan pihak lain," ujar Rahudman.
Baca Juga: Spesial Hari Sumpah Pemuda, Harga Bolu Stim Menara Hanya Rp28 Ribu