Adek Berry: Jurnalis Harus Dibekali Training Peliputan Bencana
PFI Medan gelar diskusi tentang foto jurnalistik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan menggelar diskusi bertajuk “Duduk Ngopi, dan Berbagi Bersama Adek Berry seputar Foto Jurnalistik di Kawasan Konflik dan Bencana” di Nine Cafe Jalan Perjuangan, Medan, Jumat (18/1).
Fotografer perempuan Indonesia dari kantor berita Agence France-Presse (AFP), Adek Berry menjadi teman diskusi pada cara ini.
Lebih dari 50 orang hadir dalam kegiatan ini, terdiri dari jurnalis foto, komunitas fotografi, mahasiswa dan lain sebagainya.
Adek Berry mengungkapkan jurnalis di Indonesia harus mempersiapkan diri untuk meliput bencana. Karena Indonesia adalah negara yang memiliki banyak pertemuan lempengen sehingga rawan terjadi gempa dan bencana lainnya.
“Ada beberapa bencana yang penyebabnya macem-macem. Ada natural disaster seperti gempa bumi. Yang terbaru saya foto adalah gempa Lombok. Terjadi empat hari sebelum ASIAN Games. Begitu selesai dari Lombok saya langsung ke Palembang untuk memotret ASIAN Games. Tapi sebagai jurnalis kita haris siap dengan kondisi seperti ini,” ujar Adek Berry.
Acara ini didukung oleh Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sumut, PT Toba Pulp Lestari, PT XL Axiata, Garuda Hotel, Garuda Food, Noerlen, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Lima Korban Meninggal di Dalam Mobil Disemayamkan di Rumah Duka
1. Jurnalis adalah pekerjaan 24 jam
Menurutnya jurnalis adalah pekerjaan 24 jam. Ketika peristiwa memanggil harus siap kapanpun.
Meskipun Adek Berry sudah berkeluarga, memiliki suami dan dua anak. Namun bekerja menjadi jurnalis bukanlah suatu halangan. Kuncinya adalah manajemen dan membagi waktu.
Khusus untuk meliput ke wilayah bencana, menurut Adek, para jurnalis harus punya perhitungan yang tinggi.
“Kalau kita masuk kira-kira bisa keluar enggak. Risikonya seperti apa kita harus betul-betul perhitungkan. Untuk pekerjaan seperti ini kita memang harus berani mengambil keputusan dengan cepat dan mengambil risiko,” ujar perempuan yang pernah meliput ke beberapa negara yang mengalami perang.
Kemudian, tambahnya, jurnalis juga harus memiliki pengetahuan yang banyak dan paham manajemen bencana.
Baca Juga: Mobil Tercebur ke Sungai, Lima Orang Tewas Terperangkap di Dalam