Medan, IDN Times - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) terpaksa tertunda. Server UNBK di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4, Kota Medan, Sumatera Utara terserang virus.
Memang virus tak menyerang keseluruhan sistem. Namun dampak serangan virus itu membuat sebagian pelajar tertunda ujiannya. Jadwal ujian pun molor.
Kepala SMA Negeri 4 Medan Ramli menjelaskan, awalnya ujian berlangsung seperti biasa. Namun komputer yang sudah masuk ke dalam sistem tiba-tiba keluar.
Para pelajar sempat kebingungan. Sementara waktu ujian terus berjalan. Alhasil mereka menunda ujian.
"Server komputer kita bermasalah tadi. Begitu jalan sesi pertama, tiba-tiba kena virus begitu, jadi kena masalah," ujar Ramli, Senin (1/4).
Keterangan dari tim IT yang melakukan penanganan menyebut virus yang menyerang lebih kejam daripada Trojan.
Totalnya ada 535 pelajar yang mengikuti UNBK di SMA Negeri 4. Mereka dibagi ke dalam tiga sesi.
Selama itu juga, server coba diperbaiki. Namun nyatanya server bermasalah hingga sesi berikutnya.
Sebagian siswa yang ujian pada sesi kedua dapat mengikuti ujian, namun yang lain juga menghadapi masalah.
Pelajar yang mendapat giliran pada sesi pertama dipastikan gagal mengikuti ujian. Totalnya ada tiga ruangan.
Sementara itu, sebagian pelajar tetap melanjutkan ujian pada sesi ketiga. Hingga petang tadi para pelajar masih berada di sekolah untuk menunggu jadwal ujian.
Pelajar yang tertunda kabarnya akan mengikuti ujian pada 15 April mendatang. Sesuai jadwal ujian susulan dari kementerian.
“Karena ini kan masalah, berbeda dengan UNKP (Ujian Nasional Kertas Pensil), kalau ada masalah kita bisa fotokopi atau kita cetak. Kalau ini kan server, ada ahlinya untuk itu,” sebut Ramli.
Ramli mengklaim jika kondisi para pelajar tidak terganggu. Karena UN bukan penentu kelulusan.
"Kalau secara psikologis tidak nampak. Karena mereka tahu, UN itu bukan penentu kelulusan. Yang penting dia itu ikut ujian. Penentu kelulusan itu rapat dewan guru. Jadi gak begitu stres," ujarnya.
"Kalau kecewa pasti kecewa. Kita pun juga kecewa lah. Tapi ini di luar dugaan kita karena virus," tukasnya.
Kendala server yang diduga diserang virus sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Sumut. Ramli memprediksi server tidak akan mengalami kendala besok.
"Jadi kita panggil teknisi dari provinsi. InsyaAllah besok sudah bisa. Kita kerja sampai malam,” jelas Ramli.
Diberitakan sebelumnya, 146.888 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Sumut mulai mengikuti UN Tahun Ajaran 2018/2019, Senin (1/4). Sekitar 97 persen di antaranya ujian menggunakan komputer. Pada hari pertama ini mereka diuji dengan soal Bahasa Indonesia.