Program Tebus Ijazah Bantu Siswa Tunggak Biaya Pendidikan

- Program Tebus Ijazah telah menebus 168 ijazah yang lama tertahan di sekolah akibat tunggakan biaya pendidikan, terdiri atas 37 ijazah SD dan 131 SMP.
- Pendataan awal menunjukkan lebih dari 4.000 lulusan SD dan SMP di Kota Medan yang ijazahnya belum diambil, dengan kuota bantuan untuk 400 siswa pada tahun 2025.
- Program Tebus Ijazah ditargetkan selesai pada Agustus 2025 dan akan terus berjalan sesuai hasil verifikasi Prayogi, dengan sebagian besar penerima berasal dari wilayah Medan bagian utara dan kawasan padat penduduk.
Medan, IDN Times - Pemerintah Kota Medan melakukan program yang diberi nama Program Tebus Ijazah guna mewujudkan Pendidikan untuk Semua. Dalam hal ini, Wali Kota Medan Rico Waas memiliki tagline atau slogan yaitu Medan untuk Semua. Wali Kota Medan.
Program Pendidikan untuk Semua ini diharapkan menjadi cerminan semangat, dan sebagai langkah konkret untuk membantu menekan angka putus sekolah, khususnya di jenjang SD dan SMP.
1. Saat ini telah menebus 168 ijazah yang lama bertahan di sekolah akibat tunggakan biaya pendidikan

Sejak pelaksanaan pada Juni lalu hingga Kamis (24/7/2025), dari target 400 siswa, Pemko Medan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah menebus sebanyak 168 ijazah yang lama tertahan di sekolah akibat tunggakan biaya pendidikan, terdiri atas 37 ijazah SD dan 131 SMP.
“Program ini merupakan bentuk perhatian Bapak Wali Kota Rico Tri Putra Bayu Waas terhadap anak-anak yang tidak bisa melanjutkan pendidikan atau mencari kerja karena ijazahnya tertahan. Ini bagian dari upaya mendorong akses pendidikan yang lebih adil,” ujar Plt. Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan, Prayogi.
Program ini menyasar siswa lulusan sekolah swasta yang ijazahnya tertahan, karena belum mampu membayar biaya pendidikan. Sekolah negeri tidak termasuk dalam program ini karena tidak mengenakan pungutan biaya.
2. Pendataan awal menunjukkan terdapat lebih dari 4.000 lulusan SD dan SMP di Kota Medan yang ijazahnya belum diambil

Menurut Prayogi, pendataan awal menunjukkan terdapat lebih dari 4.000 lulusan SD dan SMP di Kota Medan yang ijazahnya belum diambil, sebagian bahkan sejak tahun 2008 hingga 2024. Namun, karena keterbatasan anggaran, Pemko Medan menetapkan kuota bantuan untuk 400 siswa pada tahun 2025, dengan bantuan maksimal Rp2,5 juta per orang untuk melunasi tunggakan.
Data calon penerima kemudian diverifikasi melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) oleh Dinas Sosial Kota Medan. Dari hasil verifikasi, sekitar 300 hingga 400 siswa memenuhi syarat sebagai penerima bantuan. Namun, siswa dengan tunggakan di atas Rp2,5 juta tidak masuk prioritas tahun ini.
“Kami prioritaskan mereka yang terdata di DTSEN dan nilai tunggakannya tidak lebih dari Rp2,5 juta, sesuai pagu anggaran,” jelas Prayogi.
Hingga pertengahan Juli, program telah berjalan. Namun, proses tidak selalu berjalan lancar. Salah satu kendala utama adalah ketidakhadiran orang tua saat diundang untuk pengambilan ijazah. Padahal, kehadiran orang tua penting untuk memastikan bahwa penyaluran bantuan dilakukan secara tepat dan transparan.
“Jika orang tua tidak hadir, maka pihak sekolah dapat menyerahkan ijazah langsung ke rumah siswa dengan ketentuan ada dokumentasi dan tanda tangan berita acara,” ujar Prayogi.
3. Program Tebus Ijazah ditargetkan selesai pada Agustus 2025 dan akan terus berjalan sesuai hasil verifikasi

Prayogi menyatakan, Program Tebus Ijazah ditargetkan selesai pada Agustus 2025 dan akan terus berjalan sesuai hasil verifikasi serta kesiapan penerima. Sebagian besar penerima berasal dari wilayah Medan bagian utara dan kawasan padat penduduk.
“Ini bukan hanya soal administrasi, tapi upaya mengurangi angka putus sekolah dan memastikan anak-anak kita bisa melangkah lebih jauh,” tutup Prayogi.