Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hak Difabel Terpinggirkan, Ini Janji 3 Paslon di Debat Pilkada Medan

Debat publik kedua Pilkada Medan (Youtbe/KPU Medan)

Medan, IDN Times - Paslon nomor urut 2, Prof. Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani mengatakan bahwa selama ini hak fasilitas difabel terpinggirkan. 

"Selama ini saudara-saudaraku difabel terpinggirkan haknya, mereka sulit mengakses fasilitas publik, pembangunan infrastruktur seperti tidak peduli terhadap saudara kita difabel. Bahkan, hari ini ketika kita teriak saudara-saudara kita didepan gak tahu apa. Mengapa fasilitas mereka ditinggalkan, sementara proyek-proyek infrastruktur besar didahulukan. Apa pendapat saudara dengan abainya pemerintah kita sekarang kepada saudara kita difabel, dan seperti apa pemeberdaayn yang mungkin bsia dilakukan bagi saudara kita difabel, karena mereka juga harus berdaya. Mereka bukan disabel tapi mereka difabel, mereka mampu berdaya sejahtera," kata Ridha melempar pertanyaan kepada Paslon nomor urut 1 dan 3.

Hidayatullah menjawab pihaknya tidak melupakan kaum difabel, bahkan sudah bersilaturahmi dengan para Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni).

"Mereka misalnya meminta, kami (para Pertuni) tidak perlu bantuan, kami (para Pertuni) bisa cari makan sendiri, cuma dimana tempat kami. Maka, kalau kami menang, kami pastikan disetiap fasilitas yang ada untuk UMKM kami siapkan pojok untjk kaum difabel berdagang menajak kan usahanya untjk kehidupannya sendiri disetiap fasilitas-fasilitas umum akan kita siapkan fasilitas toilet, penyeberangan jalan, pinggir jalan yang tertata rapi memudahkan kawan Pertuni untuk bisa berjalan dengan selamat," jawab Hidayatullah.

Sementara itu, Rico mengatakan akan membuka ruang untuk seluruh kalangan. Termasuk rumah lansia, ruang membaca anak dan juga ruang untuk difabel.

"Ruang difabel ini juga kami akan memberikan kepada mereka pekerjaan yang layak, yang tepat guna juga. Tadi benar, UMKM boleh, tapi diberikan juga pekerjaan yang layak untuk mereka supaya mereka bisa meniti Karirnya sampai ujung mereka hidup. Lalu, kami juga berikan mereka di seni, budaya, event acara-acara pemerintah kota ikut sertakan mereka didalam ruang publik kita. Inilah untuk mengikut sertakan mereka, benar-benar bahwasannya kita harus duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Kita bersama-sama membangun kota Medan ini, tidak ada yang tertinggalkan," kata Rico.

Menanggapi hal tersebut, Ridha mengatakan bahwa fasilitas difabel di Kota Medan yang tidak memadai bahkan tidak ada. Mulai dari kesehatan hingga pendidikan.

"Bukan baru punya Puskesmas, sudah lama tapi gak ada fasilitas difabel. Bukan baru ada SLB (Sekolah Luar Biasa) tapi selalu tidak cukup fasilitasnya. Bukan baru bicara inklusif pada pendidikan tapi tidak juga mencukupi buat saudara-saudara kita difabel. Kita bisa ngecap, bisa omon-omon hari ini apa yang mau kita buat kedepan. Tapi kenapa pertanyaannya begitu besar infrastruktur yang sudah diberikan tapi tidak ada fasilitas buat saudara kita. Mereka tidak butuh silahturahim, mereka sekarang butuh karya nyata yang diberikan buat mereka berdaya tapi kita harus pastikan bahwa mereka adalah bagian dari kita. Secara inklusif untuk mereka bisa berkarya bersama-sama dengan kita," ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indah Permata Sari
Arifin Al Alamudi
Indah Permata Sari
EditorIndah Permata Sari
Follow Us