TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tolak Valentine Day, Siswa SMA Banda Aceh Gelar Demo di Simpang Lima

Valentine lebih banyak mudarat

Siswa di Aceh sosialisasi tolak perayaan Valentine Day, di Bundaran Simpang Lima, Kota Banda Aceh, Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Banda Aceh, IDN Times - Puluhan siswa sekolah menengah atas (SMA) menggelar aksi demonstrasi menolak perayaan Valentine Day atau Hari Valentine di Bundaran Simpang Lima, Kota Banda Aceh, Aceh, Senin (13/2/2023). 

Dalam aksi tersebut, para siswa membawa spanduk berisi sejumlah kalimat penolakan. Di antaranya 'I am Muslim No Valentine Day', 'Save The Muslim From V-Day', 'No Valentine Day', 'Say No To Valentine' dan kalimat lainnya.

Baca Juga: Yuk Intip Homestay Ala Gampong Nusa Aceh Besar yang Diakui Dunia 

1. Memberi edukasi kepada warga melalui sosialisasi

Siswa di Aceh sosialisasi tolak perayaan Valentine Day, di Bundaran Simpang Lima, Kota Banda Aceh, Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Pembina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 3 Banda Aceh, Cut Intan Dewi mengatakan, aksi yang dilakukan anak didiknya sebagai tindakan sosialisasi kepada masyarakat luas mengenai Valentine Day

“Ini sebenarnya bukan unjuk rasa tetapi semacam sosialisasi. Karena negeri kita daerah syariah, termasuk di Aceh, tidak ada istilah Valentine Day,” kata Dewi, pada Senin (13/2/2023).

2. Valentine Day lebih banyak mudaratnya

Siswa di Aceh sosialisasi tolak perayaan Valentine Day, di Bundaran Simpang Lima, Kota Banda Aceh, Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Dewi menyampaikan, Valentine Day hampir diperingati di sebagian belahan dunia, tetapi tidak untuk di Aceh. Bahkan di Indonesia, hari yang biasa diperingati setiap 14 Februari itu dinilai haram oleh para ulama melalui Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 3 Tahun 2017.

“Bahkan MUI menyatakan itu haram Valentine Day. Jadi banyak mudaratnya dengan mengadakan Valentine Day,” ujarnya.

Selain itu, hari kasih sayang yang kerap dikaitkan dengan Valentine Day dikatakan Dewi, tidak tepat. Sebab, seharusnya berbagi kasih sayang bisa dilakukan kepada keluarga setiap waktu tanpa harus ketika 14 Februari.

“Malah, dengan perayaan Valentine Day, bisa saja nanti malah terjadinya tergelincir pergaulan bebas yang tidak kita harapkan,” jelas Dewi.

“Itu yang ingin disampaikan anak-anak kami walaupun sudah tahu sebenarnya tetapi mungkin mengingatkannya kembali,” imbuhnya.

Baca Juga: Kejati Sumut Tuntut Mati 17 Terdakwa Kasus Narkotika 

Berita Terkini Lainnya