TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banjir di Aceh Tamiang Meluas ke Hilir, 148 Gampong Terendam

Lebih 11 ribu kepala keluarga mengungsi

Banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, meluas ke wilayah hilir dan tengah. (Dokumentasi FK Tagana Kabupaten Aceh Tamiang untuk IDN Times)

Aceh Tamiang, IDN Times - Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang, sejak 31 Oktober 2022 belum surut. Bahkan, dampak dari bencana alam itu terus meluas ke desa lainnya dalam 12 kecamatan. 

“Banjir sejak 31 Oktober, dan ini sudah hari keenam,” kata Ketua Forum Koordinasi Taruna Siaga Bencana (FK Tagana) Kabupaten Aceh Tamiang, Sulaiman, saat dikonfirmasi, pada Sabtu (5/11/2022).

1. Pergerakan air mulai ke wilayah tengah dan hilir

Banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, meluas ke wilayah hilir dan tengah. (Dokumentasi FK Tagana Kabupaten Aceh Tamiang untuk IDN Times)

Banjir dikatakan Sulaiman, semakin parah untuk wilayah hilir seperti daerah Kecamatan Seruway, Bandahara, Manyak Payed, Bandar Mulia, dan beberapa kecamatan lainnya yan dekat dengan laut.

Meluasnya banjir disebabkan karena pergerakan air mulai mengarah ke wilayah tengah dan hilir. Sementara di wilayah hilir, air bergerak lambat untuk masuk ke laut dikarenakan dalam kondisi pasang. 

“Jadi ketika dia menarik air itu masih kapasitas yang kecil. Ditambah dengan curah hujan yang tinggi beberapa hari ke depan,” ujarnya.

“Kalau saat ini kondisi banjir yang paling parah itu di Kecamatan Bendahara, karena dia berada di hilir,” imbuh Sulaiman.

Baca Juga: Akibat Hujan Deras, 12 Kecamatan di Aceh Tamiang Dilanda Banjir

2. Transportasi sulitkan distribusi bantuan di beberapa daerah

Banjir landa Kabupaten Aceh Tamiang. (Dokumentasi Pemkab Aceh Tamiang untuk IDN Times)

Hingga kini, bantuan untuk warga yang mengungsi dan terkena dampak banjir terus dilakukan. Meski demikian, ada beberapa daerah pula yang belum maksimal penyaluran bantuan.

Hal ini dikarenakan kondisi medan yang masih tergenang air dan dengan kondisi deras. Sedangkan bantuan hanya bisa disalurkan menggunakan perahu atau kapal motor berukuran kecil sehingga pendistribusian terbatas.

“Karena terbatasnya akses jalan yang terputus. Jadi logistik harus dikirim menggunakan armada air,” ucap ketua FK Tagana Kabupaten Aceh Tamiang.

3. Desa yang terendam banjir mencapai 148 dan 79 terisolir

Pengungsi banjir di Kabupaten Aceh Tamiang. (Dokumentasi FK Tagana Kabupaten Aceh Tamiang untuk IDN Times)

Berdasarkan data dari Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, hingga Sabtu (5/11/2022) pukul 17.00 WIB, jumlah desa terkena dampak banjir mencapai 148 gampong dengan 79 gampong di antaranya terisolir. Total tersebut tersebar dalam 12 kecamatan.

“Dari 12 kecamatan dan ke-12 kecamatannya sudah terkena dampak banjir,” kata Sulaiman.

Secara rinci, di Kecamatan Sekerak, 10 gampong terendam banjir dan terisolir; Kecamatan Seruway, 12 gampong terendam, dua terisolir; Kecamatan Kota Kualasimpang, 4 gampong terendam dan terisolir; Kecamatan Kejuruan Muda, 13 terendam, sembilan terisolir; serta Kecamatan Karang Baru, 24 gampong terendam, tujuh terisolir.

Kemudian Kecamatan Manyak Payed, 15 gampong terendam dan tidak ada terisolir; Kecamatan Tenggulun, lima gampong terendam dan terisolir; Kecamatan Bandar Pusaka, 12 gampong terendam, 15 terisolir; serta Kecamatan Tamiang Hulu, lima gampong terendam, satu terisolir.

Selanjutnya, Kecamatan Bendahara, 30 gampong terendam, 15 terisolir; Kecamatan Banda Mulia, delapan gampong terendam, dua terisolir, terakhir Kecamatan Rantau, 10 gampong terendam, sembilan terisolir.

Baca Juga: Banjir di Langkat, Warga Mulai Terserang Penyakit Kulit

Berita Terkini Lainnya